Kamis, 29 Desember 2022

Bertani Alami Dengan Pemanfaatan Burung Hantu dan Pupuk Fermentasi



Brebes – Para petani di Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diajak bertani alami dengan memanfaatkan burung hantu untuk pengendalian hama tikus dan juga memupuk areal persawahan mereka dengan pupuk fermentasi atau pupuk organik.

Disampaikan Pelda Hernawan Fuadi, Bati Tuud Koramil 07 Bulakamba Kodim 0713 Brebes selaku motivator, bahwa pihaknya bersama BPP (Balai Penyuluh Pertanian) dan PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Kecamatan Bulakamba mengajak pemerintah desa dan para petani setempat untuk segera merealisasikan ide pembuatan Rubuha (rumah burung hantu) untuk menanggulangi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), yaitu tikus di areal pertanian.

“Burung hantu tidak bisa membuat sarang sendiri, sehingga harus dibuatkan sarang. Burung ini mempunyai karakter betah di sarang dan betah tinggal disitu jika lingkungannya banyak tikus,” ujarnya, Kamis (29/12/2022).

Proses alami pengendalian hama tikus dengan mengaktifkan kembali rantai makanan ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama, namun hasilnya sangat efektif karena makanan dari burung hantu 99 persen adalah tikus.

“Jika berbunyi, suara burung hantu saja sudah cukup untuk menakuti gerombolan tikus,” sambungnya.

Ia pun minta kepada pemerintah desa untuk membuat Perdes yang melarang menembak/membunuh segala jenis burung hantu terutama di lingkungan pertanian.

“Kita himbau juga agar para petani dan warga setempat agar tidak membunuh ular sawah karena itu juga merupakan predator alami tikus,” tandasnya.

Terpisah, Sahuri selaku Ketua Poktan Brayan Urip Desa Bulusari, menyampaikan intisari penyuluhan Maryadi ST Kepala POPT (Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan) Kabupaten Brebes di balai desa setempat (28/12), khusus untuk burung hantu, dalam sehari 1 ekornya mampu memakan 3 ekor tikus, sedangkan saat sedang mempunyai anak maka dalam sehari induk akan menangkap 10-15 ekor tikus, yaitu 3 ekor dimakan sendiri dan sisanya akan diberikan buat anaknya.

Dengan daya jelajah mencapai radius 12 kilometer, dua ekor burung hantu saja mampu mengawasi lahan pertanian seluas 5–10 hektar. Waktu berburunya pun setiap malam dan tidak peduli musim penghujan atau kemarau.

“Kemampuan burung hantu dalam mendeteksi mangsa juga istimewa. Dengan penglihatan bisa sejauh 500 meter, kemudian mampu mendengar suara dari gerombolan tikus sejauh 12 kilometer,” sambungnya.

Untuk pemasangan/penempatan Rubuha nantinya diprioritaskan di dekat tanggul sungai dan menghadap ke utara/selatan, yaitu ke arah gelap menghindari sinar matahari.

“Untuk Rubuha sendiri jangan di cat karena burung hantu suka yang alami,” imbuhnya.

Selanjutnya Sahuri menjelaskan kembali secara singkat apa yang disampaikan FX. Heri Priyono ST (Kepala BPP Brebes) selaku pemateri kedua tentang pembuatan dan penggunaan pupuk fermentasi.

Pupuk fermentasi dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan yaitu pohot/air limbah tebu 5 liter, 3 kg urea, 5 kg pupuk penggembur tanah, 3 kg gula pasir/gula merah, air kurang lebih 180 liter, 3 bungkus EM4 bakteri starter, serta 1 drum untuk tempat penampungan. Estimasi pembuatan pupuk ini dengan biaya kurang lebih Rp. 150 ribu diluar drum.

“Semua bahan kemudian dicampur. Ingat, saat mengaduk selama kurang lebih 15 menit harus berlawanan dengan arah jarum jam,” tegasnya.

Lanjut Sahuri, setelah proses pengadukan, drum kemudian ditutup rapat dan didiamkan selama 7 hari.

Setelah itu, tutup dibuka untuk mengetahui proses fermentasi berhasil atau tidak.

“Jika saat tutup dibuka tercium baunya tak sedap, itu tandanya fermentasi belum berhasil sehingga ditambahkan kembali 3 kg gula dan didiamkan kembali selama 1 minggu,” tandas Sahuri.

Kemudian untuk pemakaian pupuk fermentasi, dalam 1 tangki semprot hama (14 liter) minimal menggunakan 1 liter pupuk fermentasi. Pada dasarnya, semakin banyak jumlah liter cairan fermentasi yang dituangkan dalam 1 tangki semprot hama maka akan semakin baik.

“Satu tangki semprot hama yang telah dicampur cairan fermentasi dapat digunakan untuk memupuk tanaman di areal seluas 1-2 hektar, atau dalam 1 liter cairan fermentasi bisa untuk seperempat bahu,” pungkasnya. (Aan/Red)

Rabu, 28 Desember 2022

Monitoring Anak Stunting di Bulakamba


Brebes – Upaya memperbaiki gizi anak penderita stunting terus di wilayah Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus dilakukan untuk menurunkan angka stunting di kecamatan itu.

Tampak Babinsa Bulakamba Koramil 07 Bulakamba Kodim 0713 Brebes Serda M. Sodik, damping tenaga kesehatan Puskesmas Bulakamba untuk monitoring dan memberikan makanan tambahan bagi balita stunting dan gizi buruk. Selasa (27/12/2022).

Serda M. Sodik mengatakan, kegiatan CFC (Community Feeding Center) dipusatkan di Posyandu Melati di RT. 01 RW. 03.

“Secara berkala bersama bidan desa, kader Posyandu dan PKK setempat, serta ahli gizi dari Puskesmas Bulakamba, kita ukur tinggi maupun berat badan balita stunting dan gizi buruk,” ujarnya.

Sementara disampaikan Uswatun Hasanah selaku bidan desa setempat, pemberian makanan tambahan juga kepada ibu hamil untuk mencegah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

“Makanan yang diberikan berupa 1 paket makanan yang berisikan nasi, sayur bayam, telur, nugget, extra puding, dan buah- buahan,” terangnya.

Selain pelayanan tersebut, para kader CFC juga diajarkan bagaimana menyiapkan makanan tambahan berbasis bahan pangan lokal dengan resep-resep yang dianjurkan. (UT/Aan)

Selasa, 27 Desember 2022

Sasaran Pengamanan Libur Nataru di Wilayah Brebes


Brebes – Petugas gabungan dari segenap unsur masih terus melakukan pengamanan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dalam Operasi Lilin Candi 2022, secara serentak mulai tanggal 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. Selasa (27/12/2022).

Disampaikan Dandim Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki bahwa anak-anak pramuka juga diperbantukan melakukan pengamanan bersama unsur TNI Kodim 0713 Brebes, Polres Brebes dan pasukan BKO dari Brimob Polda Jateng, Dishub, Dinkes, Satpol PP, serta Dinas Pariwisata Kabupaten Brebes.

Komposisi pasukan itu disebar di 25 Pos Pengamanan (Pospam) selama Operasi Lilin Candi 2022 di wilayah Kabupaten Brebes.

“Ada 11 Pospam utama, 4 Pos Pelayanan (Posyan), dan 10 Sub Pospam tersebar di sejumlah lokasi. Selain untuk pengamanan jalur, juga untuk pengamanan 5 gereja utama, dan 6 obyek wisata,” bebernya.

Lebih lanjut Tentrem mengatakan, untuk Pos Pelayanan (Posyan) didirikan di Alun-alun Brebes, Rest Area Km 260, Rest Area Km 252, dan Posyan di Stasiun Kereta Api Brebes.

“Dengan gelar pasukan gabungan itu diharapkan libur perayaan Nataru kali ini dapat aman dan lancar,” tegasnya. (Ujang/Aan/Red)

Senin, 26 Desember 2022

Peningkatan Kapasitas Linmas Kalilangkap Bumiayu


Brebes – 40 orang anggota Linmas Desa Kalilangkap, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diberikan pelatihan oleh TNI-Polri untuk meningkatkan kapasitasnya. Minggu (25/12/2022).

Disampaikan Babinsa setempat dari Koramil 08 Bumiayu Kodim 0713 Brebes, Sertu Eko Nuhyoto, bahwa upaya tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas SDM anggota Linmas Kalilangkap sebagai salah satu komponen cadangan pertahanan negara.

“Adapun materi yang diberikan meliputi wawasan kebangsaan dan bela negara termasuk pengenalan butir-butir Pancasila serta baris-berbaris,” bebernya.

Sementara disampaikan Kepala Desa Kalingkap H. Moh Sobar, bahwa kegiatan seperti itu akan diupayakan secara berkala kedepannya untuk memelihara kesigapan Linmas dalam membantu tugas pemerintah desa menjaga kondusifitas wilayah.

“Akan kita upayakan secara berkala dengan anggaran dana desa,” tegas Moh Sobar. (Ujang/Aan)

Jumat, 23 Desember 2022

Peningkatan Kapasitas Linmas Desa Siwuluh


Brebes – Puluhan Linmas Desa Siwuluh, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, diberikan pembinaan oleh pihak Koramil dan Polsek setempat di aula dan halaman balai desa setempat. Kamis malam (22/12/2022).

Selaku salah satu pemateri, Serka Dulkarim Efendi, babinsa setempat dari Koramil 07 Bulakamba Kodim 0713 Brebes menjelaskan bahwa para peserta diberikan pengetahuan dan pelatihan dasar tentang baris-berbaris, gerakan pengaturan lalu-lintas, dan dasar bela diri.

“Para peserta juga kita jelaskan tentang tugas pokok Linmas, kemudian kita cek baik itu sikap maupun kerapian penggunaan seragam Linmas,” bebernya.

Menurut Dulkarim, peningkatan dan pelatihan Linmas di setiap desa perlu dilakukan secara berkala/periodik dengan tujuan untuk pemeliharaan kemampuan Linmas dalam pengamanan setiap kegiatan di desa maupun penanggulangan bencana alam.

Sementara itu disampaikan Kapolsek Bulakamba Iptu Ibnu SH, selaku pemateri kedua, bahwa pelatihan bersama TNI itu sebagai bentuk sinergitas TNI dan Polri dalam pembinaan terhadap masyarakat.

Menurutnya juga, Linmas merupakan bagian dari masyarakat yang harus bisa memberi contoh bagi masyarakat lainnya dalam penanaman disiplin dan semangat bela negara atau lebih dikenal dengan nama Hansip (Pertahanan Sipil).

“Kedisiplinan adalah modal pokok keberhasilan dalam pelaksanaan tugas ataupun kegiatan,” tegas Kapolsek.

Kepala Desa Siwuluh H. Jauhari menyampaikan apresiasi kepada pihak TNI dan Polri karena telah meningkatkan kapasitas Linmas di desanya sehingga kedepan diharapkan Linmas mampu melaksanakan tupoksinya dengan lebih baik lagi. (Ujang/Aan)

Senin, 12 Desember 2022

Warga Pasarbatang Bersihkan Eceng Gondok di Saluran Buang


Brebes – Warga Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bergotong-royong bersihkan eceng gondok yang tumbuh lebat di sungai sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir di musim penghujan.

Disampaikan Babinsa setempat dari Koramil 01 Brebes Kodim 0713 Brebes, Serka Sudirso, bahwa kerja bakti itu dilakukan untuk melancarkan saluran air buangan kota yang tersumbat khususnya di RT. 06 dan 07 RW. 05 Kelurahan Pasarbatang.

“Warga RW. 05 Kelurahan Pasarbatang sangat antusias kita ajak untuk bersih-bersih saluran air termasuk ibu-ibu. Buktinya, sepanjang 60 meter saluran air di RT. 06 dan 07 itu kini telah bersih,” bebernya Senin (12/12/2022).

Sudirso menambahkan, pembersihan selanjutnya direncanakan akan dilakukan Jumat mendatang (16/12), mengingat masih tersisa sekitar 40-50 meter lagi eceng gondok di saluran air di RW. 05 itu.

“Bersih dan rapinya lingkungan menandakan bahwa kepedulian di lingkungan itu tinggi. Kita berharap warga desa tetangga di sepanjang aliran sungai untuk juga membersihkan eceng gondok sampai ke muara,” tandasnya.

Selain itu, jika air menggenang ditambah lebatnya eceng gondok maka dapat menjadi sarang berbagai bibit penyakit, terlebih penyakit yang ditularkan melalui perantaraan nyamuk.

Sementara disampaikan Lurah Pasarbatang Suharis, bahwa pihaknya berharap dinas terkait segera melakukan normalisasi saluran air yang dangkal sehingga air buangan dari Brebes kota bisa lancar ke muara.

Ia juga minta kepada warganya agar lebih peduli akan kebersihan lingkungan khususnya saluran air, karena di beberapa titik alat berat kesulitan atau bahkan tidak bisa masuk sama sekali ke bibir sungai untuk melakukan normalisasi, dikarenakan mayoritas rumah-rumah warga dibangun di sekitar saluran buangan air. (Aan)

Jumat, 09 Desember 2022

Patroli Malam Terus Dilakukan di Wilayah Brebes


Brebes – Para Babinsa di koramil jajaran Kodim 0713 Brebes masih terus melakukan patroli malam sebagai upaya kondusifitas wilayah. Kamis malam (8/12/2022).

Disampaikan Danramil 14 Banjarharjo Kapten Cpl Chaerul Huda, kegiatan patroli kewilayahan juga sekaligus dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan komunikasi sosial atau silaturahmi dengan masyarakat sekitar lingkup tugas.

“Anggota kami juga memotivasi warga binaan agar tetap menjaga rutinitas jaga di pos kamling,” ujarnya.

Chaerul menambahkan, kegiatan patroli sekaligus silaturahmi itu juga merupakan upaya untuk deteksi dan cegah dini potensi munculnya gangguan keamanan, terorisme, dan radikalisme di tengah-tengah warga, terlebih yang di pelosok. (As)

Kamis, 08 Desember 2022

Cuaca Kendala TNI dan Warga Tonjong Bangun Jalan


Brebes – Karya bakti TNI Kodim 0713 Brebes di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memasuki hari ke-13 sejak dimulai tanggal 25 November 2022 lalu.

Peningkatan infrastruktur jalan antar pedukuhan menjadi sasaran utama fisik, yakni pengecoran jalan sepanjang 217 meter lebar 3 meter dan ketebalan 15 centimeter, kemudian dilapisi sandsheet setebal 1,5 centimeter.

Selanjutnya adalah pekerjaan lapen sheet sepanjang 148 meter lebar 2 meter, pembuatan 1 unit jembatan sepanjang 3 meter lebar 6 meter, serta pembuatan talud di kanan-kiri jalan sepanjang 217 meter dengan ketinggian antara 30-70 centimeter.

Disampaikan Bati Tuud Koramil 09 Tonjong, Peltu Edi Burhanudin, bahwa pekerjaan fisik yang telah selesai yaitu pembuatan jembatan, sedangkan talud progresnya mencapai 73 persen.

“Cuaca beberapa hari ini kurang bersahabat sehingga cukup mengganggu pekerjaan yang dilakukan para teknisi bangunan kodim, masyarakat setempat, dan dibantu dengan alat berat,” bebernya.

Lanjutnya, jalan yang sedang ditingkatkan itu untuk mendongkrak perekonomian warga dua pedukuhan khususnya, yaitu Dukuh Mingkrik dan Dukuh Kemiri Boled.

“Setelah jalan dari Dukuh Mingkrik ke Kemiri Boled ini jadi, diharapkan segera membawa kemajuan karena lancarnya segala aktivitas warga,” sambung Edi.

Edi menambahkan, selain sejumlah sasaran fisik tersebut, ada satu lagi pekerjaan fisik tambahan yaitu rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Ibu Warjem RT. 01 RW. 11.

Terpisah, Kepala Desa Tonjong Samsudin, menyatakan bangga karena salah satu wilayahnya tersentuh program pembangunan melalui karya bakti TNI. (Aan)