Rabu, 29 Maret 2023

Babinsa Pasarbatang Motivasi Warga Bangun Pos Kamling


Brebes – Serka Sudirso Babinsa, Babinsa Koramil 01 Brebes Kodim 0713 Brebes, damping warga binaannya untuk melanjutkan pembangunan Pos Kamling di RW. 07 Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Selasa (28/3/2023).

Dijelaskan Serka Sudirso, pengamanan swakarsa khususnya di wilayah kelurahan binaannya itu perlu ditingkatkan lagi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan khususnya di lingkup RW. 07 Kelurahan Pasarbatang.

“Beberapa kasus kejahatan yang sedang viral di medsos terjadi karena pelaku menilai bahwa potensi pengamanan di wilayah itu rendah sehingga berani melancarkan aksi kejahatannya,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan Pos Kamling juga akan mendidik kepedulian warga setempat untuk lebih peduli lagi terhadap keamanan dan ketertiban di sekitar tempat tinggal mereka.

Adanya pos ronda sedikit banyak akan membatasi ruang gerak orang asing yang berniat jahat saat melintasi/berkunjung ke lingkup RW. 07 Kelurahan Pasarbatang.

“Sebelumnya warga menilai lingkungan tempat tinggal mereka biasanya aman-aman saja. Namun setelah kita sosialisasikan pentingnya Siskamling, pihak pemerintah desa dan warga pun menyambutnya dengan gembira,” sambungnya.

Kemudian bagi pihak Koramil dan Polsek Brebes, adanya pengamanan swakarsa itu nantinya jelas akan membantu menjaga kondusifitas wilayah di wilayah tugas.

Lanjutnya, kegiatan tambahan dari adanya siskamling adalah penarikan jimpitan. Walaupun nominal jimpitan biasanya Rp. 500-1000 rupiah per rumah per hari, namun jika dikalikan jumlah rumah dan dalam waktu satu bulan maka akan menambah kas RW atau dusun untuk kegiatan sosial kemasyarakatan.

Selain itu, uang jimpitan yang terkumpul bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pernak-pernik menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI, kegiatan keagamaan, dan pengembangan UMKM setempat. (Aan)

Selasa, 28 Maret 2023

KBT Brebes Tetap Upacara Bendera di Bulan Puasa


Brebes – Keluarga Besar Tentara (KBT) gabungan dari Kodim 0713 Brebes, Minvetcad IV-07 Brebes, dan Subdenpom IV/1-4 Brebes, melaksanakan upacara bendera mingguan di Lapangan Apel Makodim Brebes. Senin (27/3/2023).

Disampaikan Kaminvetcad Brebes Brebes, Mayor Infanteri Heri Rianto, bahwa walaupun Bulan Ramadhan 1444 H, keluarga besar TNI di Kabupaten Brebes tetap melaksanakan upacara.

“Bekerja adalah ibadah, apalagi dilakukan sambil berpuasa tentu menambah pahala ibadah,” ujarnya selepas upacara.

Lanjut Mayor Heri, hakikat dan tujuan diselenggarakannya upacara bendera mingguan bukan bersifat rutinitas belaka, namun merupakan salah satu perwujudan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Upacara bendera juga untuk memelihara disiplin, loyalitas, dan mental prajurit serta PNS TNI, kemudian juga tanggung jawab untuk peningkatan kinerja. (Aan)

Rabu, 15 Maret 2023

Pemeriksaan Jantung Prajurit Kodim Brebes


Brebes – Puluhan anggota TNI Kodim 0713 Brebes kembali diperiksa kesehatan jantungnya oleh tenaga kesehatan TNI dari Rumah Sakit Tingkat IV 04.07.01 Pagongan Tegal.

Tampak pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) kali ini dilakukan di Aula Jenderal Soedirman Makodim Brebes. Rabu (15/3/2023).

Disampaikan Dandim Letkol Infanteri Tentrem Basuki, bahwa pemeriksaan kesehatan jantung ini dilakukan kepada seluruh prajurit dan PNS di jajaran Korem 071 Wijayakusuma, dimana salah satunya adalah Kodim Brebes.

“Serbuan EKG ini untuk mengetahui kesehatan jantung anggota kodim untuk,”

“Pemeriksaan untuk mengetahui gejala gangguan jantung ini dilakukan sebagai upaya preventif kerugian personil akibat serangan jantung saat pelaksanaan tugas berat di lapangan,” terangnya.

Sementara disampaikan dr. Hanif Robbani dari Rumkit Pagongan Tegal, macam pemeriksaan yang dilakukan meliputi jantung koroner, gangguan irama jantung, riwayat serangan jantung, dan gangguan keseimbangan elektrolit.

“Serbuan EKG ini sangat penting bagi keselamatan anggota, sehingga apabila didapati ada anggota yang mempunyai gejala gangguan jantung maka akan dilakukan terapi dan saran medis pengurangan atau peniadaan aktivitas fisik berat,” bebernya.

Lanjutnya, pemeriksaan itu sangat penting karena penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu di dunia.

Pemeriksaan ini telah dilakukan sejak awal Februari 2023 lalu. (Aan)

Upaya Penurunan Stunting di Dukuhmaja Songgom


Brebes – Upaya penurunan angka stunting nasional di tingkat desa/tingkat terbawah terus dilakukan Tenaga Kesehatan (Nakes) bersama segenap elemen terkait.

Tampak di Posyandu Triguna 6 Desa Dukuhmaja, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Peltu Jenal Arifin Bati Tuud Koramil 17 Songgom Kodim 0713 Brebes, melakukan pendampingan pelayanan kesehatan dari bidan desa setempat, Solichah A.Md.Keb. Selasa (14/3/2023).

Disampaikan Peltu Jenal, pendampingan program kolaboratif lintas sektoral itu untuk memotivasi para ibu agar lebih semangat dalam memacu pertumbuhan balitanya.

“Kegiatan pelayanan hari ini meliputi pengukuran tinggi dan berat badan balita, pengukuran perkembangan lingkar kepala dan lingkar lengan, serta pemberian vitamin A,” sambungnya.

Jenal menambahkan, pendampingan babinsa juga dilakukan di desa-desa/kelurahan di 17 wilayah kecamatan/koramil di Kabupaten brebes. Para babinsa juga mendorong agar masing-masing pemerintah desa memberdayakan dana desa minimal 10 persen untuk penanganan stunting dengan sasaran catin (calon pengantin), ibu hamil, ibu nifas, baduta, dan balita.

Untuk diketahui, dari hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka kasus penderita stunting di Kabupaten Brebes pada awal tahun 2023 naik dari 26,3 persen (2022) menjadi 29,1 persen.

Segala upaya terus dilakukan Dinas Kesehatan dan DP3KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kabupaten Brebes, sebagai leading sektor pemegang program penurunan stunting, menggandeng segenap unsur untuk percepatan.

Seluruh upaya tersebut dilakukan agar angka stunting nasional di tahun 2024 nanti dapat tercapai 14 persen. (Aan)

Sosialisasi Tata Cara Penerimaan Prajurit TNI-AD di SMK Maarif NU Tonjong


Brebes – Kampanye kreatif rekrutmen TNI-AD kembali disosialisasikan Koramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes, di bangku sekolah menengah atas sederajat. Selasa (14/3/2023).

Tampak Koptu Supriyadi sedang memberikan sosialisasi tentang tata cara penerimaan prajurit TNI-AD di Aula SMK Maarif NU Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jateng.

Disampaikan Danramil Tonjong melalui Bati Tuud Peltu Edy Burhanudin, edukasi tersebut bertujuan menumbuhkan minat para siswa dan siswi SMK Maarif NU Tonjong untuk berkarir di militer setelah lulus sekolah nanti.

“Menjadi prajurit TNI, baik itu perwira, bintara, dan tamtama itu gratis sehingga jangan percaya kepada siapapun yang menjanjikan kelulusan dengan membayar sejumlah uang,” tegasnya.

Lanjutnya, para calon prajurit harus mempersiapkan diri jauh-jauh hari, baik itu kelengkapan administrasi, nilai akademik, kesamaptaan jasmani, mental ideologi, dan psikologi.

“Kesempatan mendaftar setelah lulus sekolah nanti setidaknya 4-5 kali, yaitu calon prajurit sekurang-kurangnya berumur 17 tahun 9 bulan dan maksimal berumur 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan pertama,” sambungnya.

Jadi banyak peluang bagi para calon karena setiap tahunnya TNI membutuhkan banyak personel baru untuk memenuhi kebutuhan institusi, baik itu TNI-AD, AL, maupun TNI-AU.

Supriadi menambahkan, bagi calon yang memiliki prestasi akademik, seni, maupun olahraga, tentu saja akan menjadi nilai plus tersendiri sehingga membuka lebar peluang untuk lulus.

Sementara itu H. Tatang Amon selaku Kepala Sekolah SMK Maarif NU Tonjong menyatakan bahwa edukasi kepada 250 anak didik kelas XII itu secara tidak langsung akan memotivasi mereka untuk rajin belajar dan berlatih serta lebih disiplin di lingkungan sekolah.

Untuk diketahui, untuk lebih jelas info terkait rekrutmen TNI 2022 dapat mengakses http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/berita/persyaratan/taruna-akmil, atau http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/berita/persyaratan/bintara-ad maupun http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/berita/persyaratan/tamtama-ad. (Aan)

Ini Yang Diminta Dandim Brebes Kepada Anggota


Brebes – Anggota Kodim 0713 Brebes baik prajurit maupun PNS mengikuti jam komandan di Aula Jenderal Soedirman Makodim Brebes. Senin (13/3/2023).

Disampaikan Dandim Letkol Infanteri Tentrem Basuki, bahwa jam komandan bertujuan untuk menyampaikan informasi dan penekanan dari Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) Jenderal TNI  Dr. Dudung Abdurahman SE.MM saat mengambil pengarahan kepada seluruh Dansat (Komandan Satuan) di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.

“Beberapa penekanan dari Bapak Kasad antara lain agar mewaspadai munculnya kelompok radikal yang sudah menggunakan politik identitas sehingga berpotensi menimbulkan benturan di lingkungan masyarakat,” bebernya saat didampingi Kepala Staf Kodim (Kasdim) Mayor Infanteri Drs. Abdul Asis Lallo.

Untuk itu ia minta kepada seluruh jajarannya khususnya babinsa agar bisa temu cepat lapor cepat, terlebih kejadian bencana alam yang memerlukan respon sesegera mungkin.

Begitu juga lanjut Dandim, agar anggota dan keluarganya tidak melakukan judi online maupun pinjaman online.

“Kita harapkan agar anggota bisa membimbing keluarganya untuk lebih bijak dan dewasa dalam penggunaan media sosial sehingga tidak terjadi pelanggaran yang bisa merugikan diri sendiri, keluarga, dan institusi TNI,” sambungnya.

Maksimalkan peran anggota dalam peningkatan UMKM serta penurunan stunting. Kemudian agar anggota jangan sampai terjerumus ke dalam ranah politik jelang Pemilu 2024 sehingga menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa TNI sudah tidak netral.

Ia juga minta agar anggota terus merawat aset kodim, terlebih kendaraan dinas inventaris masing-masing agar bisa berdaya guna lama. Terlebih baru saja kodim mendapatkan 112 unit motor trail dinas (Honda CRF150L) yang merupakan dukungan dari Menhan RI.

“Rawat motor dinas seperti kepunyaan sendiri agar bisa menunjang rutinitas tugas,” tegasnya.

Tak lupa dirinya mengapresiasi Menhan RI karena telah memperhatikan babinsa, termasuk Babinsa Kodim Brebes, pasalnya dukungan kendaraan dinas tersebut akan sangat membantu meningkatkan kinerja babinsa di lapangan sebagai aparat kewilayahan. (Pen0713/Aan)

Senin, 13 Maret 2023

Majapahit Gondol Satu Trophy Bergengsi di New SMN Ngapak Berhias


Brebes – Majapahit, murai batu milik Dandim 0713 Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki (Mr. Tebe), raih juara pertama di gelaran lomba kicau mania New SMN Ngapak Berhias, di kelas Brebes 200k 24 gantangan di Gor Sasana Adhi Karsa Brebes, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Minggu sore (12/3/2023).

Murai milik Dandim sekaligus Ketua Caliber Brebes Teams (CBT) itu juga menang mutlak dengan mendapatkan bendera merah 4 buah.

Dikemukakan Ali (23), warga Pulosari RT. 01 RW. 02, Kecamatan Brebes, selaku perawat Majapahit, bahwa Majapahit dengan nomor gantangan 27 (undian) mampu memikat para juri dengan isian andalan jangkrik, blackstrot, kolibri, cililin, dan juga lovebird.

“Suatu kebanggaan karena burung milik komandan bisa tampil maksimal hari ini dan mendapatkan juara pertama dikelas Brebes,” ujarnya.

Menurutnya, apa yang diraih Majapahit sangat membanggakan bagi team asal Kota Brebes tersebut.

Terpisah disampaikan Letkol Tentrem Basuki, bahwa trophy New SMN Ngapak Berhias memang sangat layak untuk dikoleksi. Even itu memang punya nilai prestisius karena para kicau mania dari luar kota turut hadir meramaikan event jelang puasa 1444 H.

Menurutnya juga, Majapahit mampu bersaing dengan burung-burung hebat dari berbagai daerah adalah sangat membanggakan bagi dirinya pribadi maupun anggota CBT.

Dirinya berharap agar prestasi tersebut bisa memacu anggota team, untuk tidak gentar mengikuti event-even besar walaupun lawannya adalah burung-burung berkelas yang sudah malang melintang di event-event besar antar kota.

Dandim menambahkan, baginya menang atau kalah biasa, namun yang terpenting adalah lomba dijadikan sarana untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat khususnya para kicau mania dari berbagai daerah. (Aan)

Selasa, 07 Maret 2023

Dandim 0713 Brebes : Dirgahayu Pusterad ke-34

 


TNI-Polri Siap Amankan Brebes Jelang Pemilu 2024


Brebes – Polres Brebes gelar apel bersama TNI di Islamic Centre Brebes, Kelurahan Pasar Batang, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Selasa pagi (7/3/2023).

Disampaikan Kapolres Brebes AKBP Guntur Muhammad Tariq, bahwa apel gabungan itu dalam rangka untuk lebih menguatkan sinergitas antara TNI-Polri untuk menjaga kondusifitas wilayah di Kabupaten Brebes khususnya, serta menyamakan visi-misi dan persepsi dari kedua institusi dalam mensukseskan agenda nasional maupun internasional, juga pemilu 2024.

“Apel ini atas instruksi dari Kapolda Jateng untuk memperkuat kekompakan antara TNI-Polri dalam tugas memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dari segala bentuk gangguan maupun ancaman,” ucapnya.

Lanjut Kapolres, apel pagi gabungan juga akan digelar kembali pada 10 maret 2023 nanti di Alun-alun Brebes dalam tajuk olahraga bersama.

Kapolres berharap dengan adanya kegiatan itu bisa menyatukan visi dan misi dari kedua institusi sampai tingkat terbawah, yaitu babinsa dan bhabinkamtibmas di tingkat desa.

Ia menyatakan bahwa pihaknya bersama Kodim telah siap untuk menghadapi fase-fase situasi Kamtibmas di Brebes dalam menghadapi setiap pentahapan pemilu 2024.

Sementara Dandim 0713 Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki, mengapresiasi kegiatan tersebut karena kolaborasi antara TNI-Polri di wilayah sangat penting untuk mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai permasalah seperti bencana alam, pandemi covid-19, konflik-konflik sosial, kemiskinan, stunting, ketahanan pangan, dan lain-lain.

“Tahun depan ada hajatan nasional yaitu pemilu serentak 2024, dan TNI-Polri harus bersama-sama untuk mengamankannya sehingga bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Untuk diketahui, selain apel personel juga dilakukan gelar kendaraan dinas untuk mengetahui kesiapan operasionalnya. (Aan/Red)

Senin, 06 Maret 2023

Dandim 0713 Brebes : Dirgahayu Kostrad ke-62

 


Koramil Tonjong Siapkan Calon Paskibra Kabupaten dan Prajurit


Brebes – Para calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan juga para calon prajurit TNI tahun 2023, terus digembleng di tempat pemusatan latihan di Koramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes.

Tampak Koptu Supriyadi sedang melakukan pengambilan nilai kesegaran jasmani A dan B, terhadap 10 orang calon Paskibra dan 12 orang calon prajurit di Makoramil kompleks. Minggu sore (5/3/2023).

Disampaikan Koptu Supriyadi, untuk materi kesegaran jasmani A meliputi lari 12 menit untuk diambil waktu dan nilainya. Sedangkan kesegaran jasmani B meliputi pull up, sit up, push up, dan shuttle run.

“Untuk 12 orang calon prajurit, pengambilan nilai kesegaran jasmani itu merupakan evaluasi latihan berkala,” terangnya.

Supriyadi menambahkan, pembinaan fisik tersebut akan terus dilakukan secara bertingkat dan berkelanjutan agar nilai rata-rata jasmani para calon diatas rata-rata atau standar kelulusan.

Untuk diketahui, khusus untuk Paskibra tersebut, mereka adalah para calon dari Kecamatan Tonjong yang sedang disiapkan agar lolos seleksi Paskibra tingkat Kabupaten Brebes, untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di Alun-alun Brebes saat peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 2023 nanti.

Mereka adalah para siswa terpilih hasil seleksi yang memiliki postur badan ideal, yakni tinggi badan minimal 170 cm untuk cowok dan 165 cm keatas untuk cewek.

Sampai dua minggu kedepan, mereka sedang menjalani pemusatan latihan baik sikap baris-berbaris, fisik, maupun mental. (Aan)

Jumat, 03 Maret 2023

Koramil Tonjong Siapkan Calon Paskibraka Tingkat Kabupaten


Brebes – Anggota Koramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes terus melakukan pemantapan calon anggota Paskibraka Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Tampak Koptu Supriyadi bersama rekannya melatihkan materi baris-berbaris/PBB dan penguatan fisik di Makoramil kompleks. Jumat (3/3/2023).

Disampaikannya, bahwa 5 orang siswa dan 5 orang siswi terpilih dari SMKN 1 Tonjong itu merupakan calon terpilih hasil seleksi Paskibraka tingkat kecamatan dan sedang menjalani pemusatan latihan selama 2 minggu kedepan.

Mereka adalah para siswa yang memiliki postur ideal dengan tinggi badan minimal 170 cm dan siswi dengan tinggi badan minimal 165 cm, dan juga sudah cukup mahir sikap-sikap PBB.

“Selain fisik, mereka juga kita menggembleng mentalnya agar bisa lolos seleksi Paskibraka tingkat Kabupaten Brebes tahun ini,” ujar Supriyadi.

Lanjut Supriadi, untuk latihan kedisiplinan mereka diwajibkan melaksanakan apel pagi setiap hari pada pukul 07.00 WIB. Kemudian untuk porsi latihan penguatan fisik meliputi lari ketahanan selama 45 menit, lari sprint 50 meter, pull up, sit up, push up, shuttle run, serta latihan penguatan tangan dan kaki lainnya.

“Untuk keterampilan baris-berbaris dan mengibarkan bendera kita berikan selama 1 jam setiap harinya,” tandasnya.

Ia berharap dengan latihan terpusat di Makoramil Tonjong kompleks itu, para calon akan lebih kompak dan disiplin untuk memikul tanggung jawab saat menjadi pasukan pengibar Bendera Merah Putih di Alun-alun Brebes saat peringatan hari kemerdekaan nanti. (Aan)

Rabu, 01 Maret 2023

Ritual Ngasa Jalawastu, Adat Sunda Wiwitan di Jawa Tengah


Brebes – Ngasa atau sedekah gunung adalah tradisi leluhur yang sampai saat ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat Kampung Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jateng.

Disampaikan Serka Dasro selaku babinsa setempat dari Koramil 15 Ketanggungan Kodim 0713 Brebes, Jalawastu sendiri berjarak sekitar 33 km dari Koramil Ketanggungan, dalam waktu tempuh kurang lebih 55 menit dengan catatan jika tidak hujan.

Untuk mengakses Jalawastu dengan seluruh keunikan tradisi masyarakatnya dan keindahan pemandangan pegunungan, sebelumnya para pengunjung harus melalui jalanan naik turun berbatu, karena Jalawastu terletak di lereng bukit kaki Gunung Kumbang dan Gunung Sagara, Brebes tengah.

Meski kampung yang dihuni setidaknya 145 kepala keluarga ini berlokasi di Jawa Tengah, namun masyarakat Jalawastu memiliki adat budaya Sunda Wiwitan yang berasal dari Banten dan Jawa Barat.

Walaupun warga Jalawastu sendiri semuanya beragama islam, namun mereka tetap melestarikan adat kuno warisan leluhur yang menganut Sunda Wiwitan, yaitu kepercayaan hindu-budha Sunda sebelum datangnya ajaran islam yang dibawa Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga pada abad 15-16 M.

“Ngasa digelar setahun sekali untuk mempertahankan tradisi leluhur masyarakat Jalawastu. Ini merupakan ritual sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME (Batara Windu Buana pencipta alam) atas hasil bumi yang mereka nikmati,” bebernya.

Lanjutnya, tahun ini prosesi Ngasa jatuh pada tanggal 28 Februari 2023. Dalam hitungan Jawa, hari suci bagi warga Jalawastu ini jatuh setiap Selasa Kliwon mangsa kasanga (ke-9).

Upacara adat ini mulai digelar sejak pagi buta. Berbagai hasil pertanian mulai dari padi, jagung, kelapa, serta sayur-mayur lainnya, dibawa dan di arak dari Balai Kampung Jalawastu menuju Gedong Pesarean, yaitu tempat keramat yang terletak di hutan adat di atas Kampung Jalawastu (puncak Gunung Sagara).

Setelah sampai di Gedong Pesarean, seorang tetua adat membacakan mantera berbahasa Sunda. Kemudian dilanjutkan pembacaan doa sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang mereka nikmati, dan diakhiri dengan makan bersama dengan menu nasi jagung dan sayur-sayuran.

“Gedong Pesarean sangat disakralkan oleh warga sehingga disebut juga Dayeuh Lemah Kaputihan (tanah suci tempat tinggal dewa-dewi) sehingga ada pantangan untuk tidak berkata kotor disana. Di tempat ini juga ada pohon besar (huludayeuh) yang dijadikan sebagai tempat pemujaan,” sambungnya.

Menurut Dasro, walaupun Jalawastu berada di pelosok dan seolah terisolasi dari dunia luar, namun masyarakatnya tidak menutup kunjungan dari tamu luar sehingga menjadi salah satu agenda wisata adat dan budaya di Kabupaten Brebes.

Sementara dijelaskan Wijanarto S.Pd. M.HumKabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes yang merupakan sejarawan Pantura, bahwa yang menarik dalam upacara itu adalah perjamuan makannya tanpa nasi dan lauk-pauk.

Untuk makanannya yaitu berupa nasi jagung yang dicampur umbi-umbian atau dedaunan yang direbus. Makanan itu juga disajikan tanpa piring maupun gelas berbahan kaca. Warga menggunakan piring enamel, piring plastik, atau dedaunan. Pasalnya, seluruh perabotan yang terbuat dari bahan kaca dan keramik tidak diperbolehkan di Jalawastu.

“Ditilik dari sejarahnya, upacara Ngasa sudah ada sejak masyarakat zaman Hindu-Buddha yang menganut agama Sunda Wiwitan. Hal ini bisa dilihat dari pakaian adat peserta upacara dan bacaan puji-pujian bagi dewa yang mirip dengan budaya Suku Baduy atau Sunda Badui,” bebernya.

Kemudian dikatakan Julianus Limbeng, selaku Wakil Direktorat Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI yang juga hadir dalam upacara Ngasa Jalawastu, bahwa pihaknya mendukungan penguatan lembaga adat dan ritual adat Jalawastu agar bisa memiliki hak pengelolaan hutan adat seluas 64,9 hektar.

Untuk diketahui juga, karena Kampung Jalawastu berada di lereng bukit yang rawan longsor, maka bangunan rumah-rumah disini terbuat dari papan (dinding) dan seng sebagai atap. Warga masih teguh memegang tradisi leluhur mereka, dengan tidak membangun rumah dari bahan semen, lantai keramik, dan atap genteng (rumah permanen).

Dulunya, karena letak kampung yang jauh dari peradaban sehingga membuat semen, keramik, dan genteng menjadi bahan bangunan yang sangat mewah. Selain sangat sulit untuk didapatkan, untuk mengangkat/memikul bahan-bahan bangunan itu juga sangat kesulitan dengan medan terjal dan jarak puluhan kilometer dari perkampungan. Akhirnya leluhur mereka menganggap sebagai pamali/pantangan.

Selain wisata adat tersebut, di Jalawastu juga ada wisata alami Curug Rambukasang, tempat pemancingan, dan oleh-oleh hasil bumi berupa pete, durian, dan nangka.

Tradisi Perang Centong

Seiring masuknya ajaran islam pada abad 15 M yang disyiarkan oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga, keyakinan Sunda Wiwitan berakulturasi dengan islam (islam kejawen). Dua bukti akulturasi hindu-budha-islam di Jalawastu yakni sampai sekarang masih ada pagelaran Perang Centong atau perang dengan senjata berupa sendok nasi dari bahan kayu.

Perang ini menggambarkan adu kesaktian antara dua orang jawara Jalawastu, yaitu Gandasari (keyakinan lama) dan Gandawangi (keyakinan baru). Di perang centong itu Gandawangi memenangkan perang sehingga akhirnya keyakinan baru (islam) diterima, namun tetap menjunjung keyakinan lama.

Bukti kedua adalah Upacara Ngasa, dimana bacaan mantranya merupakan campuran antara doa islam dan Sunda Wiwitan.

Ritual Tundan

Adalah ritual warga Jalawastu untuk mengusir hama tikus agar tidak merusak tanaman mereka.

Awalnya warga menangkap sepasang tikus, kemudian dibacakan mantra oleh pawang dan akhirnya sepasang tikus itu dilepas ke hutan dengan maksud tikus-tikus lainnya mengikutinya pergi ke hutan.

Ritual Minta Hujan

Ritual ini dilakukan di Curug Rambukasang. Warga membawa gayung, ember, dan tempat air lainnya, kemudian mereka mengguyur kepala desa mereka di curug ini dengan maksud agar langit menjadi mendung dan segera turun hujan.

Pamali atau Pantangan di Jalawastu

Dikemukakan Widodo (Kliwon) selaku pemangku adat di Jalawastu, warganya memiliki pantangan-pantangan unik yaitu dilarang untuk memelihara ternak seperti angsa, domba, dan kerbau, dengan alasan dianggap mengotori lingkungan.

Kemudian dilarang menanam bawang merah karena nantinya akan merugi. Alasannya, selain lahannya tidak cocok juga karena udara di wilayah Desa Ciseureuh bisa sangat dingin disaat musim penghujan.

Berbeda dengan di wilayah Brebes lainnya yang mendapatkan hembusan angin kumbang (jenis angin fohn) disaat musim kemarau. Angin yang cukup sejuk dan berasal dari lereng Gunung Kumbang ini sangat cocok untuk tanaman bawang merah dan cabe.

Larangan selanjutnya adalah pementasan wayang karena berkaitan dengan memainkan peran manusia.

Jadi tidak ada yang berani melanggar pamali itu karena warga percaya akan mendapatkan musibah. Itu merupakan keyakinan Sunda Wiwitan yang juga mengajarkan kasih sayang kepada makhluk hidup, baik itu sesama manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Itulah berbagai wisata dan mitos atau keyakinan masyarakat Jalawastu yang masih terpelihara sampai saat ini. Masyarakat yang terus menjaga alam sebagai sumber penghidupan dan setia mempertahankan warisan leluhur walaupun kini sudah zaman globalisasi. (Aan)

Puluhan Tentara Cilik di Markas Tentara


Brebes – Puluhan murid Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Kemukten yang beralamat di Jalan Randu Gede No. 61, Desa Kemukten, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kunjungi Markas Koramil 06 Kersana Kodim 0713 Brebes, Jalan Raya Kersana No. 7. Selasa (28/2/2023).

Danramil Kersana Kapten Armed Jupriadi menyatakan bangga karena kedatangan 65 pelajar usia dini tersebut disertai seragam militer angkatan udara.

“Anak-anak sangat antusias menerima pembekalan PBB dasar, tata cara penghormatan yang benar, pengenalan protap isi ransel tempur TNI, motivasi budidaya ikan nila di pekarangan rumah, serta motivasi kedisiplinan,” terangnya.

Sementara itu disampaikan Kepala Sekolah TK Pertiwi Kemukten Jueriyah S.Pd, bahwa kedatangan mereka dalam rangka pengenalan profesi TNI-AD.

Ia berharap bahwa dengan berkunjung ke markas TNI itu para anak-anak didiknya termotivasi untuk lebih berdisiplin, rajin belajar, tertanam rasa cinta tanah air/patriotism, pantang menyerah, serta termotivasi lebih patuh kepada orang tua dan guru.

Menurut Jueriyah, selain sebagai refreshing, pembentukan karakter di luar kelas itu dimaksudkan agar kedepan para anak didiknya menjadi generasi pemimpin yang unggul, termasuk salah satunya menjadi prajurit TNI guna meneruskan tongkat estafet untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. (Aan)