Rabu, 14 September 2022

Upaya TNI Bantu Anak Stunting dan Nakes


Brebes – Babinsa Koramil 16 Larangan Kodim 0713 Brebes, Serka Junaedi, kembali memberikan bantuan sosial kepada salah satu warga desa binaannya penderita stunting, Kenzi Aufar Malik (Kenzi) 3 tahun 6 bulan yang merupakan anak pasangan Samsudin dan Siti Fatimah, warga Desa Karangbale RT. 08 RW. 04, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Selasa sore (13/9/2022).

Disampaikan Danramil Larangan, Lettu Infanteri Yazid, bahwa sesuai kemampuan koramil, bantuan yang berisi susu, biskuit, mie instan, diberikan kepada anak-anak penderita stunting pada waktu babinsa melakukan pendampingan terhadap kesehatan kepada tenaga kesehatan (bidan desa setempat) yang memberikan pelayanan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) door to door.

“Sedikit bantuan ini diharapkan dapat menambah gizi para anak penderita stunting di desa-desa wilayah binaan kami,” ujarnya.

Yazid menjelaskan, setidaknya sudah ada 3 orang anak stunting yang mendapatkan bantuan, yaitu 2 orang anak warga Dusun Sikancil Desa Slatri (Azqiara Khaerunnisa dan Faris Munandar) pada 2 September 2022, serta satu lagi ananda Kenzi.

Yazid menambahkan, bantuan serupa akan terus diupayakan pihaknya guna mewarnai pelayanan kesehatan para bidan di desa-desa di wilayah Kecamatan Larangan.

“Kita akan terus berupaya memotivasi para bidan desa untuk monitoring perkembangan anak stunting secara door to door,” tutup Yazid. (Aan)

Dandim Brebes Tekankan Loyalitas dan Soliditas TNI


Brebes – Letkol Infanteri Tentrem Basuki, gelar jam komandan di Aula Jenderal Soedirman Makodim 0713 Brebes. Selasa (13/9/2022).

Dalam acara yang diikuti para prajurit dan PNS dari 17 koramil jajarannya itu, ia mengingatkan bahwa loyalitas dan soliditas sebagai prajurit TNI-AD harus terus dan selalu dijaga, termasuk jiwa patriotisme yang tak boleh luntur dalam darah prajurit.

“Sebagai seorang prajurit tentu harus loyal kepada komandan satuan dan satu kesatuan komando,” tegasnya.

Lanjut Tentrem Basuki, TNI adalah alat sebagai pemersatu bangsa dan pengawal ibu pertiwi, juga merupakan satu kesatuan yang kuat dari para prajurit di seluruh wilayah NKRI. Oleh karenanya, setiap prajurit harus terus menyatukan perbedaan demi persatuan dan kesatuan yang lebih kuat lagi.

Kemudian berdasarkan UU No. 29 tahun 1954 tentang pertahanan negara, bahwa Presiden adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia, dimana dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Panglima TNI, Kasad, Kasal, dan Kasau.

Dalam penjabaran undang-undang itu, bagi prajurit TNI-AD, loyalitas adalah tegak lurus kepada Presiden, Panglima TNI, Kasad, Pangdam, dan juga Danrem, baik saat negara dalam situasi perang, ataupun dalam situasi damai (Operasi Militer Selain Perang) yang merujuk pada UU TNI No. 34 tahun 2004 pasal 7 tentang OMSP, dalam tugas seperti pengamanan pejabat VVIP, operasi penanganan konflik, penanggulangan bencana alam, dan operasi mengatasi aksi-aksi terorisme.

Menurutnya, sampai detik ini soliditas TNI tidak terpecah karena selalu menjalankan perintah sesuai dengan rantai komando.

Jadi sangat jelas bahwa institusi TNI yang dulunya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) saat perjuangan kemerdekaan adalah bukan gerombolan. Pada kala itu, TKR bersama rakyat adalah para pejuang bangsa yang rela mati asalnya anak cucunya kelak bisa merdeka melakukan apa saja.

Tentrem juga minta agar anak buahnya beserta keluarganya, untuk bijak bermedsos sehingga tidak mencoreng nama baik TNI, termasuk bisa merugikan diri sendiri, orang lain, dan keluarga tercinta.

Selain itu, juga untuk mensukseskan program-program unggulan dari Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, seperti ketahanan pangan, stunting, sumur bor, RTLH (Rehab Rumah Tidak Layak Huni), edukasi wawasan kebangsaan dan deradikalisasi, serta kecepatan dan ketepatan penanggulangan bencana alam.

“Jadilah penyejuk saat kondisi internal bangsa sedang panas yaitu dengan mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif untuk menggerakkan masyarakat agar andil memajukan bangsa seperti program-program Bapak Kasad itu,” pungkasnya. (Aan)

Pemberian Makanan Tambahan Untuk Anak Stunting di Rancawuluh


Brebes – Pemerintah Desa Rancawuluh Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, bersama Babinsa dan kader posyandu, melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk memerangi balita stunting dan gizi buruk.

Koptu Sugiarto selaku Babinsa setempat mengatakan, kegiatan CFC (Community Feeding Center) serta pengukuran tinggi maupun berat badan dipusatkan di Posyandu Kenanga 2 Rancawuluh.

“Ini adalah upaya untuk memastikan tumbuh kembang balita dan anak agar sesuai dengan umurnya,” ujarnya anggota Koramil 07 Bulakamba Kodim 0713 Brebes itu, Selasa (13/9/2022).

Sementara disampaikan Indriyani Amd.Keb selaku bidan desa setempat, bahwa edukasi yang disampaikan yakni pemberian makanan tambahan yang akan zat gizi makro dan mikro, serta diberikan juga kepada ibu hamil untuk mencegah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

Adapun jenis makanan yang diberikan yakni 1 paket makanan yang berisikan nasi, sayur bayam, telor, nugget, extra puding, dan buah-buahan.

“Kader CFC juga diajarkan bagaimana menyiapkan makanan tambahan berbasis bahan pangan lokal dengan resep-resep yang dianjurkan,” bebernya.

Diharapkan dengan PMT tersebut dapat memperbaiki gizi balita demi menurunkan angka stunting di Indonesia. (Aan)

Jumat, 09 September 2022

Kodim Brebes Perkuat Silaturahmi Dengan KBT


Brebes – Kodim 0713 Brebes kembali menggelar kegiatan pembinaan dan pemberdayaan keluarga besar TNI di Aula Jenderal Soedirman Makodim. Kamis (8/9/2022).

Dandim Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki dalam sambutanya menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan silaturahmi antara TNI dengan segenap komponen masyarakat khususnya KBT (Keluarga Besar Tentara) yaitu FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan) dan PPM (Pemuda Panca Marga) yang merupakan anak-cucu para veteran.

“Komunikasi dialogis khususnya dengan KBT ini, adalah salah satu upaya satuan teritorial (Kodim) memberdayakan sumber daya di darat demi kepentingan pertahanan Negara,” ujarnya.

Lanjut Dandim, selain itu, pembinaan secara terpadu dan berkesinambungan bertujuan untuk menyuburkan persatuan dan kesatuan guna mencegah munculnya berbagai gejolak sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti mencegah paham radikalisme dan intoleransi.

Menurutnya, Indonesia menganut sistem pertahanan semesta, dimana menempatkan seluruh komponen bangsa sebagai komponen pendukung dan komponen cadangan, sehingga pembinaan harus terus dilakukan secara berkesinambungan guna mendukung peran, tugas, dan fungsi TNI-AD.

KBT juga merupakan mata dan telinga TNI di darat dalam mengantisipasi berbagai hakekat ancaman kedaulatan negara yang mungkin timbul mulai di pelosok desa.

“Saya percaya, di masa kini dan yang akan datang, TNI bersama segenap mitra juangnya akan terus bahu-membahu dan bersatu padu untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45,” tutupnya.

Tak lupa Tentrem Basuki meminta kepada anggota FKPPI dan PPM untuk terus membantu menciptakan iklim yang kondusif di Kabupaten Brebes, dengan menempatkan diri sebagai penyejuk dengan menetralisir setiap upaya provokasi di lingkungan masyarakat untuk bertindak destruktif yang mengatasnamakan demokrasi dan aspirasi politik.

Sementara itu Ahmad Jazuli (38), warga Desa Tengki Kecamatan Brebes, cucu dari Almarhum Sayan seorang veteran kemerdekaan, menyatakan bangga diorangkan sebagai KBT dan menerima cinderamata dari pihak Kodim. (Aan)

Selasa, 06 September 2022

Aksi Unras Mahasiswa di Brebes Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi


Brebes – Personel gabungan yang terdiri dari unsur TNI-Polri, Satpol PP dan Dishub Kabupaten Brebes, melakukan pengamanan di Kantor DPRD Brebes terkait aksi unjuk rasa para mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Brebes yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Senin (5/9/2022).

Setidaknya ada 70 orang mahasiswa datang untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Ketua DPRD Brebes Muhammad Taufik, S.Sn serta Bupati Hj. Idza Priyanti SE.MH.

Disampaikan Danramil 01 Brebes Kapten Infanteri Kunpriyanto SE, adapun tuntutan peserta aksi selain menolak tegas kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi yaitu Pemda harus menaikan UMK Brebes sebesar 30 %, kemudian Pemda harus melibatkan rakyat dalam pembahasan anggaran, Pemda harus memberantas mafia BBM di Brebes, Pemda agar mendesak pemerintah pusat untuk mengevaluasi kembali kenaikan BBM dan Migas.

Selanjutnya adalah Pemda agar mendesak pemerintah pusat untuk menginstruksikan KPK memeriksa adanya dugaan penyelewengan distribusi BBM bersubsidi dan Migas yang tidak tepat sasaran.

“Selain gabungan para mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa GMNI Brebes, Sapma PP, Aliansi Mahasiswa PMII, dan Aliansi Mahasiswa HMI, ada juga Paguyuban Nelayan Kabupaten Brebes yang ikut menyampaikan aspirasinya,” ujarnya.

Lanjutnya, aksi selama kurang lebih 1,5 jam itu berlangsung dengan aman dan kondusif.

Sementara itu Ketua DPRD Brebes Muhammad Taufik, S.Sn selaku wakil rakyat berjanji secepatnya akan menyampaikan aspirasi peserta aksi kepada pemerintah pusat.

Untuk diketahui, pada Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB kemarin, pemerintah secara resmi telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, dimana harga Pertalite dari Rp. 7.650 menjadi Rp. 10.000 per liter, kemudian Pertamax dari Rp. 12.500 menjadi Rp. 14.500, dan solar dari Rp. 5.100 naik menjadi Rp. 6.500 per liter. (Aan)