Brebes – Puluhan pelajar pramuka penegak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang menjadi binaan jajaran Kodim 0713 Brebes, yaitu Pramuka Saka Wira Kartika (SWK), kembali dibekali Wawasan Kabangsaan (Wasbang) di Aula Jenderal Soedirman, Makodim Brebes. Rabu (2/12/2020).
Disampaikan Dandim Brebes, Letkol Armed Muhammad Haikal Sofyan melalui Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim Brebes, Kapten Infanteri Surikan, bahwa kegiatan ini merupakan Semester ke-2 TA. 2020.
Untuk materi yang diberikan meliputi bela negara, empat pilar konsensus kebangsaan, bahaya narkoba dan pergaulan bebas, serta bahaya proxy war.
“Pembinaan dan pembentukan karakter masyarakat atau generasi muda ini merupakan rutinitas Kodim Brebes setiap tahunnya, dan kali ini masih dilangsungkan dalam nuansa pandemi covid sehingga juga diterapkan protokol kesehatan sekaligus mengedukasi, yaitu cuci tangan dan physical distancing,” ungkapnya.
Menurutnya, ini merupakan upaya kepedulian terhadap generasi muda khususnya di kalangan pelajar karena kebanyakan dari pelajar laki-laki disibukkan dengan game online, sedangkan yang perempuan condong menonton film Korea.
“Jika tidak mendapatkan arahan dengan baik maka generasi muda dapat melupakan karakter bangsa Indonesia dan bahkan bisa terjerumus ke dalam pergaulan bebas, narkoba dan lain-lain, yang tentunya akan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa,” tandasnya.
Dijelaskannya lanjut, semua kegiatan dalam organisasi SWK semuanya positif, bahkan salah satu dari 5 kridanya adalah perbantuan penanggulangan bencana alam.
Sementara ditambahkan singkat oleh Ketua DKC (Dewan Kerja Cabang) Kwarcab Brebes, Ahmad Mukhroji, bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan kepulauan dengan beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, budaya, agama, dan bahasa, sehingga apabila dikelola dengan baik maka akan menjadi kekayaan dan kekuatan yang luar biasa untuk menjadikan sebuah negara yang besar dan unggul kedepannya.
“Namun sebaliknya, apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi sumber konflik yang tidak akan ada habisnya, sehingga perlu dihindari sifat kedaerahan atau primordialisme yang akan menimbulkan perpecahan yang mengancam keutuhan NKRI,” bebernya.
Ditambahkannya, itu karena asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah sama, sehingga setiap individu harus saling menghormati dan menghargai tanpa membedakan SARA (Suku Ras dan Agama).
Tak lupa dirinya mengajak para peserta pembekalan Wasbang untuk menjadi generasi penerus bangsa yang mempunyai jiwa nasionalisme yang mempunyai semangat bela negara termasuk menghadapi ancaman proxy war.
Pasalnya, hanya dengan semangat tersebut maka NKRI akan tetap utuh dan dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar