“Apa barometer SDM Unggul? Apakah warganya berpendidikan S3 semua? Orangnya kaya kaya semua? Ataukah yang unggul orang tersebut karena mampu menjadi pejabat dan raja?” ungkit Narasumber Sarasehan Direktur Kanzul Ilmi Center Bumiayu, Brebes DR KH Gus Najib Afandi.
Menurut Gus Najib, Indonesia maupun Brebes tidak kurang dari orang orang pintar dan berpendidikan tinggi hingga sekolah ke luar negeri. Namun kenyataan di lapangan banyak yang berpendidikan tinggi dan juga pejabat serta artis yang tersandung kasus Korupsi, Kolusi, Nepotisme, penyalahgunaan Narkoba serta kejahatan lain.
Najib menegaskan, hanya akhlakul karimah lah yang menjadi ukuran unggul dan mandulnya Sumber Daya Manusia.
Kasus gadis membuang bayinya, merupakan contoh mandulnya SDM meskipun dia berpendidikan.
Belajar dari Rasulullah, lanjut Najib, setelah Merdeka atau hijrah, yang pertama dibangun Rasul adalah Masjid-masjid, mushola-mushola.
Indonesia merdeka, juga mendapat kekuatan luar biasa ketika para Kiai membangun suro-suro, pesantren-pesantren. Para Ulama telah meletakan pondasi yang sangat kokoh dalam kecintaan terhadap bangsanya.
“Kiai-kiai kita sudah membangun Indonesia dengan Islam banget. Jadi tidak perlu ada NKRI Syariah, Indonesia sudah bersyariah sejak jaman baheula,” tandasnya.
Gus Najib menandaskan, era sekarang harus memperkuat peran masjid dan pesantren. Kedua tempat ini menjadi tempat pertama dan utama untuk menggembleng SDM unggul.
Tapi sayangnya, pesantren di Indonesia masih sangat jarang. Untuk itu, perlu adanya kebijakan nyata untuk pengembangan dan dana operasional dari pemerintah untuk pesantren dan masjid.
“Agar Brebes lebih unggul, maka harus pula mengalokasikan untuk masjid dan pesantren yang lebih besar,” tandasnya.
Kedua, SDM unggul, bila terjadi penguatan persaudaraan yang tidak ada hubungan apapun. Paseduluran, adalah konsep yang dibangun antara kaum Ansor dan Muhajirin pada masa Kenabian. Indonesia, juga Brebes masih terlihat terkotak-kotak. Ada gerakan separatisme, terorisme, radikalisme yang berupaya memecah belah Indonesia dari berbagai sisi.
“Maka, ayo kita menyatupadukan, gerakan sinergitas. Membangun bersama, dengan Paseduluran ala NU dengan menjaga ukhuwah Islamiah, ukhuwah Basyariyah dan Ukhuwah Wathoniyah,” pungkas Najib yang juga Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes.
Perlu diingat pula, bahwa membangun negara, membangun daerah pasti ada musuhnya. Dan musuh sekarang tidak kelihatan, yakni Kemunafikan.
Najib juga menandaskan bahwa NKRI sudah bersyariah, jadi tidak perlu NKRI Syariah, yang perlu syariah orangnya. Indonesia sudah final tidak perlu ada NKRI Bersyariah.
Istighosah Tasyakuran dan Sarasehan peringatan HUT Kemerdekaan ke-74 RI Tingkat Kabupaten Brebes dengan tema "SDM Unggul Indonesia Maju" di Pendopo Brebes. Jumat (16/8) malam.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH dalam kata sambutannya berharap,. Indonesia menjadi bangsa yang maju, sejahtera, aman dan bermartabat sesuai cita-cita kemerdekaan yang tertuang dalam pembukaan uud 1945.
Untuk itu, lanjut Idza, sudah saatnya segera bangkit berbenah diri, mengejar segala ketertinggalan dan menguatkan kebersamaan. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah, memperkokoh rasa nasionalisme kita. Jika pada masa penjajahan, nasionalisme diekspresikan dengan perlawanan kita pada penjajah, dan ketidaksukaan sebagai bangsa terjajah, pada saat ini nasionalisme semestinya, diwujudkan dalam bentuk olah rasa, olah karsa dan olah karya. Di semua bidang yang memberikan nilai positif, bagi bangsa dengan berdasar kecintaan pada bangsa dan negara kita.
Strategi pembangunan, lanjut Idza, fokus utama bangsa Indonesia adalah pembangunan sumber daya manusia yang terampil dan unggul berkontribusi membangun bangsa.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH, Sekda Brebes Djoko Gunawan, perwakilan Dandim 0713 Brebes, Asisten 1 Sekda Drs H Athoillah Syatori, Ketua Pengadilan Agama Abdul Basyir, Para Kepala OPD Kabupaten Brebes, para Kepala Bagian dilingkungan pemkab Brebes, Camat se Kabupaten Brebes, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan tamu Undangan lainnya.
Istighosah Tasyakuran dan Sarasehan ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH didampingi perwakilan jajaran Forkopimda dan Kepala OPD yang diberikan kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Brebes. (Suprapto/Wasdiun/Utsm).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar