Banyumas - Ratusan ibu-ibu anggota Persit Kartika Chandra Kirana di jajaran Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro, ikuti Ceramah Kesehatan Kanker Serviks dan Pemeriksaan IVA, Rabu (27/3/2019) di aula Wijayakusuma Rumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma Purwokerto.
Ceramah kesehatan kanker serviks dan pemeriksaan IVA ini dalam rangka HUT Ke 73 Persit Kartika Chandra Kirana Tahun 2019. Kegiatan tersebut dihadiri pula Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro Ny. Septi Mochamad Efendi beserta Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro Ny. Teguh Muji Angkasa beserta para pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro.
Hadir dalam kesempatan itu pula, Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Heri Sumitro, S.Pd., Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Anita Dani Wardhana beserta Wakil Ketua dan pengurus, para Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang jajaran Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071, dan Anak Ranting Titipan, Karumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma Purwokerto Letkol Ckm dr Markus Wibowo SpOT. MARS., Dandenkesyah 04.04.01 Purwokerto Letkol Ckm drg. Teguh Tri Widodo, Sp.PROS.M.KES
Dandenkesyah 04.04.01 Purwokerto Letkol Ckm drg. Teguh Tri Widodo, Sp.PROS.M.KES dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ceramah kanker serviks, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua. "Kanker serviks merupakan pembunuh utama bagi kaum perempuan, penanganan kanker serviks meskipun biayannya ditanggung tetapi pelaksanaan kurang maksimal karena masih banyak Ibu-Ibu yang masih malu untuk melaksanakan pemeriksaan", ungkapnya.
"Kegiatan pengobatan dan pemeriksaan kanker serviks diharapkan akan berkelanjutan untuk memberikan manfaat kita bersama tentang bahaya dan penanganan kanker serviks", terangnya.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro Ny. Septi Mochamad Efendi menyampaikan, berkaitan dengan kanker serviks merupakan penyakit yang sangat cepat dan berbahaya karena sangat relevan dengan kondisi kesehatan kaum perempuan saat ini. "Kita semua tentu paham bahwa kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada wanita selain kanker payudara', terangnya.
"Kita sering mendengar ungkapan bijak dalam mencegah lebih baik daripada mengobati mengobati karena apabila diketahui sejak awal penyakit tersebut maka akan lebih cepat ditangani dan berpeluang besar untuk penyakit kanker dapat dicegah dengan cara mengubah faktor risiko perilaku dan pola makan", paparnya.
Maka dari itu,lanjutnya. Mengingat acara ini sangatlah penting, saya mengajak ibu-ibu sekalian untuk bersama-sama menyimak dengan seksama penjelasan narasumber pada pagi hari ini agar kita bisa menjaga diri kita sendiri keluarga kita dan masyarakat di sekitar kita dengan melakukan pencegahan terjadinya yang diperlukan sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit yang menurut data termasuk dalam kategori penyakit yang mematikan. "Silahkan bertanya Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan gunakan kesempatan yang sangat singkat ini semaksimal mungkin agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi kesehatan", himbaunya.
"Semoga melalui sosialisasi hari ini akan dapat menambah wawasan dan manfaat bagi kita semua tentang cara pencegahan dan bahaya kanker serviks dan cara pencegahannya", harapnya.
Sementara itu, Letkol Ckm dr. Puji Tri Harsono,Sp.OG Staf Medis Fungsional Dokter Spesialis Obbgyn RS Wijayakusuma pemateri yang disampaikan Kanker Leher Rahim (Karsinoma Serviks Uteri) menyampaikan, Kanker leher rahim batasan adalah tumor ganas yang mengenai leher rahim, karakternya adalah tumor paling banyak pada wanita,Tumor paling ganas pada wanita, tumor paling mematikan wanita.
Dikatakan, definisi kanker leher rahim adalah tumor ganas yang terjadi pada leher/mulut rahim. Penyebabnya, trauma mulut rahim antara lain kerusakan sel - displasia-karsinoma. Infeksi mulut rahim : virus HPV tipe 16 , HVA,Trikomonas :-Servisitis-Displasia-Karsinoma. Kanker leher rahim insiden dan prevalensi, semakin meningkat dari masa ke masa. Negara berkembang cukup tinggi. Kejadian tertinggi pada usia 35-55 tahun. Inspeksi visual Acid (IVA) persyaratanpemeriksaan,persyaratan khusus tidak ada,kecuali dalam keadaan haid.
"Inspeksi Visual Asetic Acid (IVA) cara pemeriksaan, Penderita lithotomi di meja genekologi, asang spekulum, Usep portio dengan lidi kapas yang dibasahi dengan asam cuka 2%. Tunggu 1 menit kemudian inspeksi secara langsung perubahan portio setelah diusap. (Didi/Utsm0713)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar