Brebes | Wartakodimbrebes.com – Babak akhir penemuan kerangka manusia yang diduga salah satu dari empat korban hilang akibat tertimbun longsor nasional di Desa Pasirpanjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (22/2/18), adalah keempat pihak keluarga mengikhlaskan tanpa identifikasi lebih lanjut yaitu tes DNA.
Keempat keluarga sudah sepakat menyatakan menerima hasil identifikasi awal dari pihak Puskesmas Bentar, Salem. Hal ini dibenarkan Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes melalui Pelda Jahri, Bati Tuud Koramil serta Serma Wartono, anggota Unit Intel Kodim wilayah Salem. Selasa sore (3/12/2019).
“Hari ini telah digelar pertemuan antara Muspika dengan keempat ahli waris korban longsor di Desa Pasirpanjang. Hasilnya, mereka sepakat untuk menguburkan penemuan kerangka manusia itu dengan layak di TPU Julang, Pasirpanjang,” jelas Serma Wartono (kaos putih kacamata di kepala).
Dijelaskannya lanjut, selain Muspika setempat, pertemuan yang dilangsungkan di Puskesmas Bentar ini juga dihadiri Kepala Puskesmas dr. Edi Hardono, M.Kes, Babinsa setempat Setu Tarto, Kanit Reskrim Polsek Salem Bripka Aris Wahyudi, serta keempat ahli waris yang meliputi Daswanto dari keluarga korban Almarhum Marsui, Rahmat dari korban Almarhum Wahyu, Carka dari keluarga korban Almarhum Haryanto dan juga Kiki Setiawan dari keluarga korban Almarhum Suwirso.
Dikatakannya juga, para pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan yang juga ditandatangani jajaran Muspika dan Kepala Puskesmas Bentar, sehingga di kemudian hari tidak akan mempermasalahkan hasil temuan yang akan dimakamkan.
Sementara dari keterangan dr. Edi Hardono, M.Kes, bahwa maksud pertemuan adalah menyikapi penemuan dari sudut pandang pemeriksaan secara medis.
“Dari hasil pemeriksaan awal medis Puskesmas Bentar, tulang atau kerangka yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh dan dengan tinggi badan kurang lebih 150 centimeter,” jelasnya.
Ditambahkannya, untuk jenis kelamin belum bisa diidentifikasi. Bagian yang ditemukan meliputi tulang kaki, jari-jari kaki dan tangan, tulang belakang, tulang panggul dan tulang dahi.
Untuk proses pemakaman dilakukan oleh pihak Pemerintah Desa Pasirpanjang dengan disaksikan oleh para ahli waris korban.
Sekedar diketahui, kerangka tersebut sebelumnya telah ditemukan tanpa sengaja (2/12), oleh dua orang petani setempat saat sedang menggali saluran air untuk memupuk tanaman kacang tanah di kebun yang terdampak bencana tanah longsor yang telah merenggut 18 korban jiwa dan 4 orang hilang.
Lokasi penemuan di areal perkebunan penduduk setempat yang tertutup timbunan material longsor seluas 16,8 hektar pada kedalaman kurang lebih satu meter. (Aan)
Keempat keluarga sudah sepakat menyatakan menerima hasil identifikasi awal dari pihak Puskesmas Bentar, Salem. Hal ini dibenarkan Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes melalui Pelda Jahri, Bati Tuud Koramil serta Serma Wartono, anggota Unit Intel Kodim wilayah Salem. Selasa sore (3/12/2019).
“Hari ini telah digelar pertemuan antara Muspika dengan keempat ahli waris korban longsor di Desa Pasirpanjang. Hasilnya, mereka sepakat untuk menguburkan penemuan kerangka manusia itu dengan layak di TPU Julang, Pasirpanjang,” jelas Serma Wartono (kaos putih kacamata di kepala).
Dijelaskannya lanjut, selain Muspika setempat, pertemuan yang dilangsungkan di Puskesmas Bentar ini juga dihadiri Kepala Puskesmas dr. Edi Hardono, M.Kes, Babinsa setempat Setu Tarto, Kanit Reskrim Polsek Salem Bripka Aris Wahyudi, serta keempat ahli waris yang meliputi Daswanto dari keluarga korban Almarhum Marsui, Rahmat dari korban Almarhum Wahyu, Carka dari keluarga korban Almarhum Haryanto dan juga Kiki Setiawan dari keluarga korban Almarhum Suwirso.
Dikatakannya juga, para pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan yang juga ditandatangani jajaran Muspika dan Kepala Puskesmas Bentar, sehingga di kemudian hari tidak akan mempermasalahkan hasil temuan yang akan dimakamkan.
Sementara dari keterangan dr. Edi Hardono, M.Kes, bahwa maksud pertemuan adalah menyikapi penemuan dari sudut pandang pemeriksaan secara medis.
“Dari hasil pemeriksaan awal medis Puskesmas Bentar, tulang atau kerangka yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh dan dengan tinggi badan kurang lebih 150 centimeter,” jelasnya.
Ditambahkannya, untuk jenis kelamin belum bisa diidentifikasi. Bagian yang ditemukan meliputi tulang kaki, jari-jari kaki dan tangan, tulang belakang, tulang panggul dan tulang dahi.
Untuk proses pemakaman dilakukan oleh pihak Pemerintah Desa Pasirpanjang dengan disaksikan oleh para ahli waris korban.
Sekedar diketahui, kerangka tersebut sebelumnya telah ditemukan tanpa sengaja (2/12), oleh dua orang petani setempat saat sedang menggali saluran air untuk memupuk tanaman kacang tanah di kebun yang terdampak bencana tanah longsor yang telah merenggut 18 korban jiwa dan 4 orang hilang.
Lokasi penemuan di areal perkebunan penduduk setempat yang tertutup timbunan material longsor seluas 16,8 hektar pada kedalaman kurang lebih satu meter. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar