Brebes | Wartakodimbrebes.com – Isak tangis menyambut kedatangan jasad Wakhudin (42) Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di Taiwan, saat peti jenazah dikeluarkan dari mobil ambulan tiba di kampung halamannya, Desa Kaliwlingi, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kamis malam (20/6/2019).
Istri dan keluarganya tak kuasa membendung duka yang mendalam setelah ambulan yang membawa tiba di kediaman sekitar pukul 22.30 WIB, setelah diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta.
Dari pengakuan istri korban Daniah (40), suaminya kehilangan nyawa saat menyelam membersihkan kamera yang dipasang di bawah kapal saat sedang bersandar di Pelabuhan Tangkang-Pingtung Taiwan.
“Informasinya yang saya peroleh via telpon dari saudara kami yang juga bekerja disana, suami saya tenggelam sekitar pukul 5 sore (3/6) saat sedang menyelam membersihkan kamera kapal bawah laut,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, dugaan kuat sementara bahwa lepasnya selang pernafasan yang dipakai saat menyelam dari mulut menyebabkan meninggalnya almarhum.
“Setengah jam menyelam, katanya suami saya tidak muncul-muncul ke permukaan, kemudian tali pinggang untuk mengikatnya menyelam ditarik ABK lainnya, namun lepas dari pinggang sehingga tenggelam,” imbuhnya.
Sementara dibenarkan salah satu warga, Giman Angga (42), korban sudah delapan tahun jadi ABK di Taiwan dan tiga kali menjadi ABK kapal trawl.
“Menurut informasi, korban tewas seketika saat selang pernafasan lepas dari mulut waktu menyelam membersihkan kamera bawah kapal. Saat itu juga korban langsung dievakuasi oleh Tim SAR Taiwan,” ungkap Giman.
Dibenarkan Serda Sukir, Babinsa Koramil 01 Kodim 0713 Brebes dari pengakuan saudaranya Dakrun (40) bahwa, almarhum bekerja sebagai TKI ikut PT. Sriti namun proses pemberangkatannya melalui PT. Sekar Tanjung Lestari di Srengseng Kembangan Jakarta Barat.
“Untuk jenazah yang telah diawetkan sebelumnya dari Taiwan, akan dikebumikan hari ini di TPU desa,” ungkapnya. (Bedjo/Aan Brebes).
Istri dan keluarganya tak kuasa membendung duka yang mendalam setelah ambulan yang membawa tiba di kediaman sekitar pukul 22.30 WIB, setelah diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta.
Dari pengakuan istri korban Daniah (40), suaminya kehilangan nyawa saat menyelam membersihkan kamera yang dipasang di bawah kapal saat sedang bersandar di Pelabuhan Tangkang-Pingtung Taiwan.
“Informasinya yang saya peroleh via telpon dari saudara kami yang juga bekerja disana, suami saya tenggelam sekitar pukul 5 sore (3/6) saat sedang menyelam membersihkan kamera kapal bawah laut,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, dugaan kuat sementara bahwa lepasnya selang pernafasan yang dipakai saat menyelam dari mulut menyebabkan meninggalnya almarhum.
“Setengah jam menyelam, katanya suami saya tidak muncul-muncul ke permukaan, kemudian tali pinggang untuk mengikatnya menyelam ditarik ABK lainnya, namun lepas dari pinggang sehingga tenggelam,” imbuhnya.
Sementara dibenarkan salah satu warga, Giman Angga (42), korban sudah delapan tahun jadi ABK di Taiwan dan tiga kali menjadi ABK kapal trawl.
“Menurut informasi, korban tewas seketika saat selang pernafasan lepas dari mulut waktu menyelam membersihkan kamera bawah kapal. Saat itu juga korban langsung dievakuasi oleh Tim SAR Taiwan,” ungkap Giman.
Dibenarkan Serda Sukir, Babinsa Koramil 01 Kodim 0713 Brebes dari pengakuan saudaranya Dakrun (40) bahwa, almarhum bekerja sebagai TKI ikut PT. Sriti namun proses pemberangkatannya melalui PT. Sekar Tanjung Lestari di Srengseng Kembangan Jakarta Barat.
“Untuk jenazah yang telah diawetkan sebelumnya dari Taiwan, akan dikebumikan hari ini di TPU desa,” ungkapnya. (Bedjo/Aan Brebes).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar