Brebes | Wartakodimbrebes.com – Demonstration Plot (Demplot) Koramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, di areal persawah seluas 7000 meter persegi yang ditanami padi jenis IR Situ Bagendit milik Mas'ud, Desa Buniwah Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, perkembangannya memuaskan.
Nampak Serda Sumarno melaksanakan pengecekan rutin pada minggu kelima di Demplot tersebut yang menggunakan nutrisi Wijaya Kusuma.
“Dari lima petak seluas 7000 meter persegi, pH tanah stabil di angka 6 sampai 6,5, sedangkan untuk jumlah anakan bertambah dari 4-8 malai setiap rumpunnya,” ungkapnya. Jumat pagi (21/6/2019).
Ditambahkannya, tinggi tanaman salah satu varietas padi gogo ini juga bertambah dari 7-15 centimeter. Padi yang bisa ditanam di lahan kering ini berpotensi panen dengan hasil antara 3-5 ton/hektar GKB (lahan kering), sementara 5-6 ton/hektar GKB jika di sawah.
Normalnya tanaman berumur antara 110–120 hari dengan tinggi 99–105 centimeter. Anakan produktifnya berkisar 12–13 malai/rumpun. Padi juga cukup tahan terhadap penyakit blas, bakteri hawar daun strain III dan IV.
“Dari data Petugas Penyuluh Lapangan Kecamatan, masyarakat disini memilih jenis Situ Bagendit karena kerontokannya dan kerebahan tanaman sedang, tekstur nasi pulen, kadar amilosa 22 persen serta bobot 1000 butir mencapai 27 sampai 28 gram,” bebernya.
“Ini merupakan salah satu inovasi baru TNI bersama petani dalam upaya meningkatkan panen petani. Semoga saat panen nanti hasilnya meningkat dari sebelumnya terakhir 3 ton,” pungkasnya.
Diketahui, pupuk ramah lingkungan ini juga dapat dikombinasikan dengan pupuk kimia. Sangat baik guna menetralkan pH tanah. (Aan Brebes).
Nampak Serda Sumarno melaksanakan pengecekan rutin pada minggu kelima di Demplot tersebut yang menggunakan nutrisi Wijaya Kusuma.
“Dari lima petak seluas 7000 meter persegi, pH tanah stabil di angka 6 sampai 6,5, sedangkan untuk jumlah anakan bertambah dari 4-8 malai setiap rumpunnya,” ungkapnya. Jumat pagi (21/6/2019).
Ditambahkannya, tinggi tanaman salah satu varietas padi gogo ini juga bertambah dari 7-15 centimeter. Padi yang bisa ditanam di lahan kering ini berpotensi panen dengan hasil antara 3-5 ton/hektar GKB (lahan kering), sementara 5-6 ton/hektar GKB jika di sawah.
Normalnya tanaman berumur antara 110–120 hari dengan tinggi 99–105 centimeter. Anakan produktifnya berkisar 12–13 malai/rumpun. Padi juga cukup tahan terhadap penyakit blas, bakteri hawar daun strain III dan IV.
“Dari data Petugas Penyuluh Lapangan Kecamatan, masyarakat disini memilih jenis Situ Bagendit karena kerontokannya dan kerebahan tanaman sedang, tekstur nasi pulen, kadar amilosa 22 persen serta bobot 1000 butir mencapai 27 sampai 28 gram,” bebernya.
“Ini merupakan salah satu inovasi baru TNI bersama petani dalam upaya meningkatkan panen petani. Semoga saat panen nanti hasilnya meningkat dari sebelumnya terakhir 3 ton,” pungkasnya.
Diketahui, pupuk ramah lingkungan ini juga dapat dikombinasikan dengan pupuk kimia. Sangat baik guna menetralkan pH tanah. (Aan Brebes).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar