Brebes | Wartakodimbrebes.com – Kebakaran hutan di musim kemarau di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali terjadi. Hutan produksi milik Perhutani di petak 15 f, sebelah timur Dukuh Kaliwadas, Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog.
Dibenarkan Danramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Mukhrodi, bahwa kebakaran diperkirakan mulai terjadi pada Kamis malam (5/9) sekitar pukul 21.00 WIB.
“Kami mendapat laporan dari anggota Relawan Sirampog Peduli (RSP) bahwa di hutan pinus milik Perhutani di sebelah timur Kaliwadas terbakar,” ucapnya.
Diterangkannya lanjut, Satgas penanggulangan bencana alam di wilayah Kecamatan Sirampog yang terdiri dari Perhutani, BPBD, TNI, TAGANA dan anggota RSP serta masyarakat, naik ke lokasi kebakaran lahan dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Keterbatasan peralatan, personil dan ditambah hembusan angin kencang, membuat api sulit dikendalikan, sehingga seluruh Satgas tanggap bencana dan masyarakat ditarik mundur pada pukul tiga dini hari (6/9) dengan alasan faktor keselamatan,” tandasnya.
Sampai berita ini diturunkan, kebakaran masih dalam pemantauan Satgas tersebut, sedangkan untuk luas areal hutan pinus yang terbakar juga masih belum bisa diperkirakan cakupannya.
“Dugaan sementara, api dipicu oleh kelalaian masyarakat petani yang membuang puntung rokok sembarang,” pungkasnya. (Aan).
Dibenarkan Danramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Mukhrodi, bahwa kebakaran diperkirakan mulai terjadi pada Kamis malam (5/9) sekitar pukul 21.00 WIB.
“Kami mendapat laporan dari anggota Relawan Sirampog Peduli (RSP) bahwa di hutan pinus milik Perhutani di sebelah timur Kaliwadas terbakar,” ucapnya.
Diterangkannya lanjut, Satgas penanggulangan bencana alam di wilayah Kecamatan Sirampog yang terdiri dari Perhutani, BPBD, TNI, TAGANA dan anggota RSP serta masyarakat, naik ke lokasi kebakaran lahan dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Keterbatasan peralatan, personil dan ditambah hembusan angin kencang, membuat api sulit dikendalikan, sehingga seluruh Satgas tanggap bencana dan masyarakat ditarik mundur pada pukul tiga dini hari (6/9) dengan alasan faktor keselamatan,” tandasnya.
Sampai berita ini diturunkan, kebakaran masih dalam pemantauan Satgas tersebut, sedangkan untuk luas areal hutan pinus yang terbakar juga masih belum bisa diperkirakan cakupannya.
“Dugaan sementara, api dipicu oleh kelalaian masyarakat petani yang membuang puntung rokok sembarang,” pungkasnya. (Aan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar