Brebes | Wartakodimbrebes.com – Proyek Jembatan Plompong yang menjadi akses utama penduduk yang bermukim di Desa Plompong untuk menuju ke kota, yaitu Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, akhirnya dimulai kembali.
Jembatan akan menghubungkan kembali Plompong dengan desa terdekatnya, yaitu Kaliloka, yang sempat terputus total akibat terbawa air bah saat banjir bercampur dengan material batu menghantam pondasi jembatan pada awal Januari lalu (21/1). Padahal, pembangunan jembatan sepanjang 80 meter saat itu baru mencapai 60 persen atau 6 bulan sejak mulai dikerjakan 2017, dengan menelan anggaran Rp. 10,8 miliar dan dikerjakan oleh PT. Somba Hasbo.
Anggaran yang disiapkan Pemda untuk jembatan kali ini mencapai Rp. 7 miliar, seperti yang pernah disampaikan Siswanto, Bagian Bina Marga UPTD PU wilayah Bumiayu (10/4).
Dibenarkan Danramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Mukhrodi, bahwa pasca putusnya jembatan, mobilitas warga desa binaannya hanya bergantung pada jembatan darurat bailey.
“Jembatan selebar 2,5 meter di atas Kali Keruh ini, kini dilanjutkan pembangunannya kembali sesuai harapan masyarakat Desa Plompong,” ucapnya.
Dijelaskannya juga, infrastruktur ini sangat vital bagi warga setempat guna mengakses pusat pemerintahan Kecamatan Sirampog sejauh 7,1 kilometer dengan melewati Desa Kaliloka.
Sebelum dibangun jembatan bailey, warga harus rela memutar jarak tiga kali lipat melewati Desa Cilibur wilayah Kecamatan Paguyangan, kemudian Desa Langkap Kecamatan Bumiayu untuk sampai ke Kantor Kecamatan Sirampog.
“Kami harapkan pembangunan jembatan dibarengi dengan pembuatan groundsill atau tumpukan batu-batu besar agar pilar utama jembatan tidak terbawa oleh arus sungai lagi saat banjir mendatang, sesuai perencanaan PSDA Jateng sebelumnya,” imbuhnya.
Tampak pihak desa yang dipimpin Kades Suyanto, bersama Babinsa Plompong Sertu Saepul, Babinkamtibmas Bripka Waluyo serta Tokoh Masyarakat setempat dan Kaliloka, menggelar acara syukuran di lokasi pembangunan. (Aan)
Jembatan akan menghubungkan kembali Plompong dengan desa terdekatnya, yaitu Kaliloka, yang sempat terputus total akibat terbawa air bah saat banjir bercampur dengan material batu menghantam pondasi jembatan pada awal Januari lalu (21/1). Padahal, pembangunan jembatan sepanjang 80 meter saat itu baru mencapai 60 persen atau 6 bulan sejak mulai dikerjakan 2017, dengan menelan anggaran Rp. 10,8 miliar dan dikerjakan oleh PT. Somba Hasbo.
Anggaran yang disiapkan Pemda untuk jembatan kali ini mencapai Rp. 7 miliar, seperti yang pernah disampaikan Siswanto, Bagian Bina Marga UPTD PU wilayah Bumiayu (10/4).
Dibenarkan Danramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Mukhrodi, bahwa pasca putusnya jembatan, mobilitas warga desa binaannya hanya bergantung pada jembatan darurat bailey.
“Jembatan selebar 2,5 meter di atas Kali Keruh ini, kini dilanjutkan pembangunannya kembali sesuai harapan masyarakat Desa Plompong,” ucapnya.
Dijelaskannya juga, infrastruktur ini sangat vital bagi warga setempat guna mengakses pusat pemerintahan Kecamatan Sirampog sejauh 7,1 kilometer dengan melewati Desa Kaliloka.
Sebelum dibangun jembatan bailey, warga harus rela memutar jarak tiga kali lipat melewati Desa Cilibur wilayah Kecamatan Paguyangan, kemudian Desa Langkap Kecamatan Bumiayu untuk sampai ke Kantor Kecamatan Sirampog.
“Kami harapkan pembangunan jembatan dibarengi dengan pembuatan groundsill atau tumpukan batu-batu besar agar pilar utama jembatan tidak terbawa oleh arus sungai lagi saat banjir mendatang, sesuai perencanaan PSDA Jateng sebelumnya,” imbuhnya.
Tampak pihak desa yang dipimpin Kades Suyanto, bersama Babinsa Plompong Sertu Saepul, Babinkamtibmas Bripka Waluyo serta Tokoh Masyarakat setempat dan Kaliloka, menggelar acara syukuran di lokasi pembangunan. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar