Brebes | Wartakodimbrebes.com– Dalam mengatasi banyaknya kecelakaan kendaraan roda dua yang mengalami rem blong saat menuruni ruas jalan provinsi penghubung antara Kecamatan Salem ke Banjarharjo di Gunung Lio, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Dr. Soerjanto, turun ke Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kamis (9/1/2020).
Ia melihat dari dekat 5 titik tanjakan/turunan di wilayah Banjarharjo, yang meliputi Panginuman, Saninten, Muncang, Simpur dan Kiyara. Namun jalur tengkorak yang sering terjadi laka-lalin adalah di 4 titik tanjakan/turunan yaitu Panginuman, Saninten, Muncang dan Simpur.
Ia didampingi pejabat di lingkungan Pemprov Jateng yaitu Ir. Rudi Widiatmanto, MT Kabid Rancang Bangun dan Pengawasan PU Bina Marga dan Cipta Karya dan Andi Kumoro, Kasi Perhubungan Wilayah VI Dinas Perhubungan.
Sementara pejabat daerah maupun setempat yang juga mendampingi diantaranya Wahyu Untoro Soetarno Kepala BPJ Wilayah Tegal, Johari Kepala Dinas Perhubungan Brebes, Iptu Suprapto Kanit Lakalantas Polres Brebes, Muspika Salem dan Banjarharjo. Selain itu Paguyuban Kades se-Kecamatan Salem serta Ormas Salem-Banjarharjo.
Sebelum survey lokasi, dilaksanakan diskusi untuk mencari solusi di Kantor Balai Desa Pasirpanjang, Salem.
Disepakati bahwa pemasangan guardrail dan delineator (patok jalan) sebagai pembatas jalan dan rambu-rambu lalu-lintas, rencananya akan dilakukan pada Februari ini karena harus ada tender dulu. Sedangkan dari Dishub Brebes disepakati menyiapkan anggaran untuk pemasangan guardrail sepanjang 200 meter, yang semuanya akan dipasang di lima titik rawan tersebut.
“Untuk pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU), akan dipasang dengan metode solar lights atau tenaga surya,” terangnya.
Dibenarkan Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa survey dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan antara Muspika Salem dengan Paguyuban Kades di Kantor BPJS Kabupaten Tegal (27/12/19), tentang sarana penunjang jalan, di sekitar titik yang telah menyebabkan 13 korban jiwa serta luka berat.
Insiden terakhir menimpa pasangan Dwi Mulyo Aji (27) dan istrinya Septia Bestari (24), akibat motor masuk jurang tepat berada di lokasi yang sebelumnya dipasang tanggul pengaman jalan darurat (21/11), swadaya masyarakat untuk meminimalisir jatuhnya korban susulan. Panjang tanggul darurat ini adalah 200 meter, terbagi dua yaitu di Simpur sepanjang 100 meter dan Panginuman 100 meter.
Mereka ditemukan tewas masuk ke jurang dengan kedalaman 5 meter. Motor matic yang dikemudikan Dwi Mulyo mengalami gagal fungsi pengereman/blong karena terus dipaksa untuk mengerem dari puncak Lio. (Aan)
Ia melihat dari dekat 5 titik tanjakan/turunan di wilayah Banjarharjo, yang meliputi Panginuman, Saninten, Muncang, Simpur dan Kiyara. Namun jalur tengkorak yang sering terjadi laka-lalin adalah di 4 titik tanjakan/turunan yaitu Panginuman, Saninten, Muncang dan Simpur.
Ia didampingi pejabat di lingkungan Pemprov Jateng yaitu Ir. Rudi Widiatmanto, MT Kabid Rancang Bangun dan Pengawasan PU Bina Marga dan Cipta Karya dan Andi Kumoro, Kasi Perhubungan Wilayah VI Dinas Perhubungan.
Sementara pejabat daerah maupun setempat yang juga mendampingi diantaranya Wahyu Untoro Soetarno Kepala BPJ Wilayah Tegal, Johari Kepala Dinas Perhubungan Brebes, Iptu Suprapto Kanit Lakalantas Polres Brebes, Muspika Salem dan Banjarharjo. Selain itu Paguyuban Kades se-Kecamatan Salem serta Ormas Salem-Banjarharjo.
Sebelum survey lokasi, dilaksanakan diskusi untuk mencari solusi di Kantor Balai Desa Pasirpanjang, Salem.
Disepakati bahwa pemasangan guardrail dan delineator (patok jalan) sebagai pembatas jalan dan rambu-rambu lalu-lintas, rencananya akan dilakukan pada Februari ini karena harus ada tender dulu. Sedangkan dari Dishub Brebes disepakati menyiapkan anggaran untuk pemasangan guardrail sepanjang 200 meter, yang semuanya akan dipasang di lima titik rawan tersebut.
“Untuk pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU), akan dipasang dengan metode solar lights atau tenaga surya,” terangnya.
Dibenarkan Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa survey dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan antara Muspika Salem dengan Paguyuban Kades di Kantor BPJS Kabupaten Tegal (27/12/19), tentang sarana penunjang jalan, di sekitar titik yang telah menyebabkan 13 korban jiwa serta luka berat.
Insiden terakhir menimpa pasangan Dwi Mulyo Aji (27) dan istrinya Septia Bestari (24), akibat motor masuk jurang tepat berada di lokasi yang sebelumnya dipasang tanggul pengaman jalan darurat (21/11), swadaya masyarakat untuk meminimalisir jatuhnya korban susulan. Panjang tanggul darurat ini adalah 200 meter, terbagi dua yaitu di Simpur sepanjang 100 meter dan Panginuman 100 meter.
Mereka ditemukan tewas masuk ke jurang dengan kedalaman 5 meter. Motor matic yang dikemudikan Dwi Mulyo mengalami gagal fungsi pengereman/blong karena terus dipaksa untuk mengerem dari puncak Lio. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar