Brebes | Wartakodimbrebes.com – Ratusan relawan gabungan di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali melanjutkan pemasangan pembatas jalan darurat dari bahan kayu dan ban bekas di Jalan Raya Provinsi ruas Banjarharjo-Salem, Brebes.
Tanggul pengaman jalan yang difungsikan sebagai guardrail darurat ini bersumberkan dari swadaya masyarakat untuk mengurangi kecelakaan lalu-lintas masuk ke jurang khususnya bagi pengendara sepeda motor yang melintas.
Kerja bakti melanjutkan pemasangan tanggul pengaman dari ban bekas di wilayah Pegunungan Lio yaitu di turunan atau tanjakan Muncang dan Simpur, Kecamatan Banjarharjo, selain relawan juga dibantu oleh TNI-Polri, Dishub dan Bina Marga Provinsi, Satpol PP Salem, Perhutani BKPH Salem KPH Pekalongan Barat, Libansa (supir mobil pick up L300 lintas Salem-Banjarharjo), Komunitas Bangbara, Banser, para supir travel lintas Salem-Jakarta, Grup Trabas Nalaktak Salem, Karang Taruna Desa Pasirpanjang dan Pemuda Pancasila PAC Salem, serta pemrakarsa jalan darurat Gunung Lio.
Hal ini dibenarkan Serma Wartono, Anggota Unit Intel Kodim 0713 Brebes wilayah Salem. Tampak dirinya mengecek beberapa lokasi pemasangan pengaman jalan sepanjang kurang lebih 200 meter yang terbagi di beberapa titik tanjakan/turunan antara lain, di Simpur sepanjang 50 meter, Panginuman (4 titik) sepanjang 70 meter, Saninten (2 titik) 60 meter, Muncang 50 meter serta tanjankan/turunan Kiara sepanjang 20 meter. Kamis pagi (2/1/2020).
“Pemasangan ini dilakukan di sekitaran jalan yang sering terjadi kecelakan lalu-lintas khususnya roda dua, sambil menunggu dipasangnya guardrail atau pembatas jalan permanen dari Dinas Bina Marga Provinsi yang direncanakan pada tahun 2020 ini,” jelas Wartono.
Dikatakannya juga, pemasangan tersebut dikerjakan beberapa hari yang lalu (31/12/2019) dan saat ini telah selesai 100 %.
Sebelumnya (27/12), Kepala BPJ (Balai Pengelolaan Jalan) wilayah Kabupaten Tegal Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Wahyusutoro Soetarno, telah mengundang Kasat Lantas Polres Brebes, Muspika Salem serta Paguyuban Kades se-Kecamatan Salem, guna berembug dalam mencarikan solusi penanganan kecelakaan di ruas jalan provinsi tersebut yang tercatat dari tahun 2018-2019 sudah memakan 13 korban jiwa serta 5 orang luka berat akibat sepeda motor masuk ke jurang.
Terakhir, sepasang suami istri masuk ke jurang sedalam 5 meter (15/12/2019) atas nama Dwi Mulyo Aji (27) warga Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal dan istrinya yaitu Septia Bestari (24), warga Desa Salem, RT 2 RW 2, Salem. Kejadian ini tepat berada di samping pemasangan tanggul darurat yang sebelumnya dipasang pada November 2019 lalu oleh para relawan gabungan tersebut serta warga masyarakat Desa Sindangheula, Banjarharjo.
“Dari penyampaian Kepala BPJ Tegal, pada tahun 2020 ini akan dianggarkan untuk pemasangan guardrail, rambu-rambu lalu-lintas, delineator/patok jalan, lampu penerangan jalan. Dan pada awal Januari 2020 ini juga akan dilakukan survey bersama untuk menentukan titik-titiknya,” tandasnya.
Sekedar diketahui, turunan atau tanjakan di sekitar Pegunungan Lio sangat dikenal warga Kabupaten Brebes, Cilacap dan wilayah Provinsi Jawa Barat karena tingkat kemiringannya yang ekstrim.
Hampir semua korban adalah pengendara motor matic yang mengalami rem blong akibat pengereman yang berlebih saat menuruni Gunung Lio dari arah Salem menuju Banjarharjo. 99 % kejadian terjadi di turunan atau tanjakan tersebut. (Aan)
Tanggul pengaman jalan yang difungsikan sebagai guardrail darurat ini bersumberkan dari swadaya masyarakat untuk mengurangi kecelakaan lalu-lintas masuk ke jurang khususnya bagi pengendara sepeda motor yang melintas.
Kerja bakti melanjutkan pemasangan tanggul pengaman dari ban bekas di wilayah Pegunungan Lio yaitu di turunan atau tanjakan Muncang dan Simpur, Kecamatan Banjarharjo, selain relawan juga dibantu oleh TNI-Polri, Dishub dan Bina Marga Provinsi, Satpol PP Salem, Perhutani BKPH Salem KPH Pekalongan Barat, Libansa (supir mobil pick up L300 lintas Salem-Banjarharjo), Komunitas Bangbara, Banser, para supir travel lintas Salem-Jakarta, Grup Trabas Nalaktak Salem, Karang Taruna Desa Pasirpanjang dan Pemuda Pancasila PAC Salem, serta pemrakarsa jalan darurat Gunung Lio.
Hal ini dibenarkan Serma Wartono, Anggota Unit Intel Kodim 0713 Brebes wilayah Salem. Tampak dirinya mengecek beberapa lokasi pemasangan pengaman jalan sepanjang kurang lebih 200 meter yang terbagi di beberapa titik tanjakan/turunan antara lain, di Simpur sepanjang 50 meter, Panginuman (4 titik) sepanjang 70 meter, Saninten (2 titik) 60 meter, Muncang 50 meter serta tanjankan/turunan Kiara sepanjang 20 meter. Kamis pagi (2/1/2020).
“Pemasangan ini dilakukan di sekitaran jalan yang sering terjadi kecelakan lalu-lintas khususnya roda dua, sambil menunggu dipasangnya guardrail atau pembatas jalan permanen dari Dinas Bina Marga Provinsi yang direncanakan pada tahun 2020 ini,” jelas Wartono.
Dikatakannya juga, pemasangan tersebut dikerjakan beberapa hari yang lalu (31/12/2019) dan saat ini telah selesai 100 %.
Sebelumnya (27/12), Kepala BPJ (Balai Pengelolaan Jalan) wilayah Kabupaten Tegal Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Wahyusutoro Soetarno, telah mengundang Kasat Lantas Polres Brebes, Muspika Salem serta Paguyuban Kades se-Kecamatan Salem, guna berembug dalam mencarikan solusi penanganan kecelakaan di ruas jalan provinsi tersebut yang tercatat dari tahun 2018-2019 sudah memakan 13 korban jiwa serta 5 orang luka berat akibat sepeda motor masuk ke jurang.
Terakhir, sepasang suami istri masuk ke jurang sedalam 5 meter (15/12/2019) atas nama Dwi Mulyo Aji (27) warga Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal dan istrinya yaitu Septia Bestari (24), warga Desa Salem, RT 2 RW 2, Salem. Kejadian ini tepat berada di samping pemasangan tanggul darurat yang sebelumnya dipasang pada November 2019 lalu oleh para relawan gabungan tersebut serta warga masyarakat Desa Sindangheula, Banjarharjo.
“Dari penyampaian Kepala BPJ Tegal, pada tahun 2020 ini akan dianggarkan untuk pemasangan guardrail, rambu-rambu lalu-lintas, delineator/patok jalan, lampu penerangan jalan. Dan pada awal Januari 2020 ini juga akan dilakukan survey bersama untuk menentukan titik-titiknya,” tandasnya.
Sekedar diketahui, turunan atau tanjakan di sekitar Pegunungan Lio sangat dikenal warga Kabupaten Brebes, Cilacap dan wilayah Provinsi Jawa Barat karena tingkat kemiringannya yang ekstrim.
Hampir semua korban adalah pengendara motor matic yang mengalami rem blong akibat pengereman yang berlebih saat menuruni Gunung Lio dari arah Salem menuju Banjarharjo. 99 % kejadian terjadi di turunan atau tanjakan tersebut. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar