Jumat, 04 Januari 2019

Istighosah Menghindarkan Bencana Fly Over Kretek dan Kabupaten Brebes


Brebes – Ratusan orang memadati dasar Fly Over (FO) Kretek Desa Kretek Kecamatan Paguyangan (Jalan Raya Purwokerto-Brebes) guna melakukan Istighosah dan Manaqib Kubro. Kamis malam (3/1/2019).

Diketahui, belasan kecelakaan telah terjadi dan menewaskan puluhan orang. Terakhir musibah Tronton sarat muatan yang mengalami kegagalan fungsi pengereman saat menuruni FO sehingga menabrak puluhan kendaraan bermotor di depannya di Jalan Raya Pangeran Diponegoro Desa Jatisawit Kecamatan Bumiayu (10/12/2018), menewaskan 4 orang serta setidaknya 7 orang luka-luka.

Acara yang digagas Wakil Bupati Brebes, Narjo, SH, dihadiri Bupati, Kepala Biro Kesra Provinsi Jateng, Anggota DPRD, Forkopimda, Sekda dan Asisten, Kepala Kemenag, para Kepala SKPD, para Kyai dan Alim Ulama Se-Brebes serta masyarakat Kecamatan Bumiayu, Paguyangan dan sekitarnya. Dijelaskan Narjo (selempang sarung merah), Istighosah mempunyai makna lebih dari sekedar doa, yaitu upaya memohon pertolongan dari Allah SWT demi terwujudnya tujuan yang bukan biasa. Sedangkan Manaqib Kubro untuk mendapatkan limpahan kebaikan. Wabup juga menambahkan permohonan Bupati kepada hadirin, agar ikut mendoakan supaya masyarakat Brebes dan Jawa Tengah lebih makmur dan maju, dengan berdoa sambil berserah diri sehingga FO Kretek menjadi lebih aman tanpa kecelakaan berkelanjutan pasca dioperasionalkan Agustus 2018.

Sementara disampaikan pemberi tausiah, H. Taj Yasin Maemun, “Pemerintah membangun Fly Over Kretek dengan biaya sangat besar dalam upaya mengurangi kemacetan di Paguyangan, memperlancar perekonomian khususnya warga Paguyangan dan Bumiayu. Bukan untuk mencelakakan pengendara seperti kecelakaan sebelumnya, untuk itu marilah kita mensyukurinya. Ketika terjadi musibah hendaknya bertobat dan tidak perlu menyalahkan pihak lain. Musibah terjadi semata-mata karena kita diingatkan oleh Allah supaya lebih mendekatkan diri kepada-Nya,” ajaknya.

Pemerintah melalui Kementerian PUPR akan membangun jalur penyelamat (sepanjang 50 meter, lebar lima meter dan tinggi dinding penahan lima meter di lahan eks Terminal Bumiayu di jalur lingkar kota) beserta sarana dan prasarana pendukung lainya, melebarkan jembatan selepas FO, di tahun ini. Semua bertujuan untuk menekan insiden serupa terulang kedepan. (pendim0713brebes/Aan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar