Acara yang digelar di Ruang Data Makodim ini melibatkan lintas sektoral Kabupaten Brebes, meliputi Kodim, Polres, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinsos, Dinas PU, PMI serta BMKG Karesidenan Pekalongan wilayah Tegal. Disampaikan Dandim, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE bahwa, upaya memaksimalkan penanggulangan Bencal ini berkaca pada pengalaman kejadian Tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung (22/12/18) yang menewaskan ratusan orang serta longsor nasional yang pernah terjadi di wilayah Kabupaten Brebes (22/2/18) yang merenggut 18 nyawa termasuk 4 belum ditemukan jenazahnya hingga kini.
“Ini semua demi meminimalisir korban jiwa termasuk dari para relawan yang bekerja dilapangan. Siapa harus tahu berbuat apa dan dengan peralatan apa guna melaksanakan masing-masing tugas di lapangan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan gelar pasukan penanggulangan bencana alam setelah mendapatkan restu dari Bupati,” ungkap Faisal Amri membuka Rakor.
Menurutnya juga, penanganan di lapangan sangat membutuhkan integrasi solid diantara beberapa elemen utama penanganan bencana maupun relawan. Pasalnya Brebes khususnya wilayah tengah dan selatan merupakan daerah rawan bencana alam, terutama tanah longsor dan puting beliung. Sementara wilayah utara rawan akan banjir mengingat muara sungai berada disini.
"Kerja sama antar lini sangat dibutuhkan sehingga masyarakat Brebes lebih siap menghadapi bencana yang merupakan rahasia Tuhan. Selain itu, dengan kerja sama yang baik, penanganan juga akan lebih efektif, termasuk menyamakan persepsi dengan Dinas Pemadam Kebakaran serta Dinas Kesehatan serta rumah sakit,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar