Sabtu, 05 Januari 2019

Wong Brebes Harus Kenali Ini, Ini Jika Pintu dan Jendela Susah Dibuka

Brebes | Wartakodimbrebes.com -Dalam mengantisipasi bencana alam banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Brebes, serta memaksimalkan kinerja Tim Gabungan Penanganan Bencana di lapangan jika terjadi musibah, telah dilaksanakan Rakor Lintas Sektoral yang melibatkan TNI-Polri, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinsos, Dinas PU, PMI Kabupaten Brebes serta BMKG. Jumat (4/1/2019). Termasuk koordinasi penyiapan DU (Dapur Umum), titik evakuasi tempat pengungsian yang aman dekat dengan fasilitas kesehatan serta pendirian Posko Bencana. Salah satu pemateri adalah Kaharudin dari BMKG Tegal Karesidenan Pekalongan. Dibeberkannya singkat tentang ciri-ciri akan terjadinya tanah longsor, “Tampak retakan tanah pada lereng tebing, kerikil berjatuhan dan tebing terlihat rapuh/kurang kokoh, munculnya mata air baru, pintu maupun jendela sukar terbuka. Tahap selanjutnya saat akan terjadi longsor adalah genangan air hujan mendadak lenyap, pepohonan tampak miring serta halaman rumah atau dalamnya mendadak ambles. Ini yang harus diketahui masyarakat terutama di daerah ketinggian agar lebih waspada pada puncak musim penghujan Januari-Februari 2019,” ungkapnya. Sedangkan untuk sebagian besar terjadi di wilayah utara Brebes. Pasalnya, sabuk air muaranya berada di pantai wilayah ini. Debit air kiriman dari hulu terkadang volumenya over sehingga menyebabkan sungai tak mampu menampungnya. Tanggul sungai jebol adalah potensi karena rapuh tergenang atau terkena limpasan air. Disimpulkannya, awal musim penghujan di Kabupaten ini terjadi paling awal pada Oktober 2018 Dasarian III di wilayah Brebes Selatan, sedangkan paling akhir terjadi di Brebes Utara pada November 2018 Dasarian yang sama serta relatif lebih singkat. “Dari penjelasan singkat ini, perlu diwaspadai periode puncak musim hujan yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor seiring meningkatnya curah hujan pada periode tersebut. Semoga Brebes tidak terjadi bencana alam dan kita tidak kecolongan seperti musibah gempa disusul Tsunami di Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung yang merenggut ratusan jiwa. Serta musibah tanah longsor di Desa Pasirpanjang Kecamatan Salem akhir Februari 2018 dengan belasan jiwa melayang, dapat diminimalisir jika masyarakat sedikit mengatahui tanda-tandanya,” tutupnya. (Aan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar